Kamis, 01 Maret 2012

Rabu Prapaskah Minggu I 2012

 Laurence Freeman OSB
Relaksasi dan ketenangan adalah efek samping dari kegiatan yang baik. Jelas sekali jika anda berusaha keras untuk rileks, kegiatan itu justru membuat lebih tegang. Curahkan semua yang anda bisa untuk bermeditasi tetapi jangan berusaha terlalu keras. Meditasi adalah kegiatan yang baik dan membawa kita ke peristirahatan yang tidak pasif atau melayang, melainkan yang jelas, waspada dan dinamis. Inilah yang disebut damai.
Kegiatan merupakan pergantian energi antara bentuk-bentuk yang berbeda. Ketika kita memulai meditasi, kita terserap dalam pusaran pikiran dan perasaan kita sehari-hari, dalam semua perwujudannya di masa lampau atau masa yang akan datang. Mereka mewakili kegiatan hidup kita sehari-hari – perlu dan berguna. Namun, saat kita mulai bermeditasi – berada di saat kini – bentuk-bentuk ini menjadi gangguan dan mereka harus dilepaskan, semuanya.

Secara naluri, pikiran akan berusaha untuk berkompromi – mengucapkan mantra dan pada saat yang bersamaan tetap merencanakan atau  menangisi pikiran-pikiran yang menyakitkan atau menikmati  pikiran-pikiran yang menyenangkan. Kemudian semuanya tampak seperti membuang-buang waktu, kegiatan yang tidak menghasilkan apa-apa, terutama saat anda tertekan dan merasa anda tidak punya cukup waktu. Dengan menggenggam kesia-siaan ini , kita sebenarnya mengubah kesia-sia itu menjadi kekuatan kemiskinan roh yang paling kuat yang menjadi jalan tol untuk kembali ke rumah.

Rasanya seperti check in di penerbangan yang sesak, anda mendapat tempat duduk di tengah di baris belakang kelas ekonomi sebelah toilet dan anda diberitahu bahwa anda sudah di upgrade ke kelas bisnis. Anda tidak mempercayai keberuntungan anda. Kedengarannya mungkin sedikit egois, tetapi yang menjadikannya tidak egois adalah anda juga menyadari bahwa orang lain dapat menikmati upgrade hidup yang sama dan anda berusaha memberi tahu mereka.

Gangguan datang dalam paket yang berbeda-beda – pikiran-pikiran tak penting dari permukaan hidup anda, masalah-masalah pribadi yang lebih dalam, dan (benar-benar virus yang membahayakan) ambisi-ambisi rohani dan evaluasi diri. Setiap saat, kita memulai dari tempat kita berada. Kita kebanyakan memulainya dengan banyak gambaran-gambaran. Berbaliklah dari gambaran tersebut, berbaliklah dengan setia pada mantra, mulailah dari awal lagi. Terkadang kita melihat bahwa sumber dari semua gangguan tersebut adalah kesadaran diri, kecenderungan untuk membentuk gambaran akan diri sendiri.

Melepaskan semua itu adalah suatu karya padang gurun yang paling sulit. Tetapi karya itu menuntun kita ke oasis pengenalan diri dan akhirnya ke tanah terjanji itu sendiri.
(Diterjemahkan : Fransisca Hadiprodjo - WCCM Yk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar