Minggu, 18 Maret 2012

Minggu Keempat Prapaskah


 Laurence Freeman OSB

Allah mengutus Anak-Nya kedalam dunia, bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia(Yoh 3:17)


Sungguh menyedihkan (bagi kebanyakan kita) bahwa kata-kata ini menjengkelkan dengan begitu banyak orang mendengar dari dalam diri mereka satu hal yang tidak mereka katakan. Bagi mereka yang berada di jalan pemuridan Kristiani (suatu hari kita mungkin merasa kita bisa disebut umat Kristiani, Kristus yang lain, tetapi mungkin tidak hari ini) kata-kata ini mempunyai dampak yang berbeda.


Mereka mengisyaratkan ke dalam pengalaman kasih yang lebih dalam dan lebih dalam lagi yang menciptakan dan terus menciptakan ulang dunia, melayaninya, membetulkannya dan menuntunnya pada performa yang lebih baik tanpa peduli kecacatan yang sudah dibawanya. Saya sudah memeriksa teks ini apakah ada salah ketik tetapi mungkin masih ada beberapa di sini. Beberapa kesalahan pengetikan tidak membatalkan artinya.

Kopor budaya Gereja, terutama di barat, membuat sulit banyak orang untuk melihat bahwa kebaikan dan kemuliaan Allah yang tak tergoyahkan ini tercermin dan aktif dalam dunia psikologis dan dunia materi kita – jika kita mengaktifkannya dengan mengenali dan menerimanya sebagai karunia gratis yang tak terduga. Kita tidak dirancang untuk dihakimi tetapi dibuat utuh. Saya tidak tahu jika ada yang dapat membantu kita untuk menyadari hal ini dengan lebih baik dan lebih langsung efektif daripada meditasi.

Bacaan harian John Main kemarin dengan indah menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk mendekati meditasi adalah sebagai pejiarahan batin yang mempengaruhi seluruh hidup kita dan keberadaan kita. Dia berkata jangan kecewa oleh karena kegagalan kita untuk menjadi sempurna dalam bermeditasi, begitu juga dalam mengucapkan mantra terus menerus atau dalam disiplin harian. Namun dia juga berkata bahwa bermeditasi setiap hari itu benar-benar amat penting. Berpegang pada kedua pegangan pengajaran tersebut membantu kita untuk mengarahkan jalan kita melalui berbagai padang gurun dan gunung-gunung.

(Sumber: www.wccm.org; diterjemahkan Fransisca Hadiprodjo - WCCM Yk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar