Selasa, 06 Maret 2012

Senin Minggu I Prapaskah



Laurence Freeman, OSB

Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah keluar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu". (Luk 6:36-38)


John Main menyukai gambaran ini dan akan membacanya dengan penuh semangat dan bahagia seperti yang dirasakan oleh seorang kontemplatif sejati terhadap kehidupan dengan semua penderitaan dan kehilangannya.

Seseorang yang menangkap wisdom ini dan yang menerapkannya di dalam hidupnya adalah Rosie Lovat, oblat yang pertama dari komunitas kita, yang meninggal dengan tenang di rumahnya di London pada hari Sabtu malam pada usia 93 tahun.

Dia dekat dengan Fr. John dan suka datang ke komunitas kami yang baru menetas di awal tahun-tahun kami masih di Montreal. Begitu dia mendarat dari airport, dia akan langsung mengambil alih dapur dan memberi makan kami yang kelaparan, tidak hanya dengan material tetapi juga dengan semangat kami berbagi hidup dengannya. Dia memberikan dirinya dan dia menyinari pemberian tersebut yang akhirnya sinar itu kembali kepadanya. Dia wanita yang sangat kuat, pandai dan otoriter tetapi manis dan lembut sehingga rasa kehilangan dirinya menjadi lebih dalam. Dia minum dari kehidupan kebersamaan kami dan dari ajaran yang memenuhinya dan tampaknya dia tidak pernah menyadari keajaiban yang dibawanya.

Beberapa tahun yang lalu dia memberikan buku harian miliknya mulai dari periode ini kepada saya. Saya membaca tulisan ini kemaren: “Father John mengucapkan Misa. Saya tidak akan pernah terbiasa dengan keajaiban memanggang roti, mengucapkan mantraku dengan ritme pembuatan roti – meletakkan seluruh hatiku ke dalamnya – lalu, saat Misa, roti itu menjadi Tubuh Kristus. Apa ada kebahagiaan yang lebih besar lagi dari pada itu?”

Pada akhirnya, bukan ceramah atau tulisan yang mengajar kita tetapi bagaimana hidup itu dihidupi dan bagaimana hidup itu kemudian dibagikan dan diterima kembali dengan takaran penuh. Berkonsentrasi pada hal-hal lain selain kebahagiaan ini dalam waktu yang lama sama halnya dengan tersesat di padang gurun.

(Diterjemahkan : Fransisca Hadiprodji - WCCM Yk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar