Selasa, 20 Maret 2012

Senin Prapaskah Minggu IV

Laurence Freeman OSB

Hari ini adalah pesta St. Yusuf,  santo pelindung para pekerja karena dia adalah seorang tukang kayu dan merupakan salah satu pemeran pembantu terbesar dalam sejarah. Dalam dunia yang gemerlap, ego suka berdiam atau (jika tidak terlalu kuat untuk mendiami) berkhayal untuk mendiami, yang terpenting adalah piala Oscar untuk pemeran utama.

Ego yang kurang percaya diri mungkin masih dikendalikan oleh khayalan-khayalan tentang pengendalian dan superioritas tanpa bermaksud atau berani untuk menunjukkannya. Yang menjadi masalah bukanlah berapa tingkat ketenaran atau persetujuan, yang disuapi oleh setiap ego, lemah ataupun kuat, tetapi usaha yang telah dilakukannya.
Apakah ada hal yang dilakukan yang akan membuat kita bertahan lebih lama karena mentransendensikan ego kita? Apapun yang didiami oleh ego akan runtuh bersamaan dengan runtuhnya ego.
Pada akhirnya, piala itu jatuh pada mereka yang telah melakukan sesuatu dengan kesempatan-kesempatan yang mereka peroleh dan tidak menginvestasikan dirinya dalam unsur-unsur tambahan yang tidak nyata dan gebrakan jangka pendek dan menjarah sumber-sumber orang lain. Kata-kata dan ide-ide bisa menjadi kekuatan yang luar biasa tetapi pada akhirnya yang terpenting adalah tindakan bukan kata-kata.

Jika kita memahami bahwa waktu meditasi adalah waktu tindakan murni, maka akan membantu penyesuaian semua aspek hidup kita dan menjaga denyut nadi realitas tetap stabil. Inti hidup saat kita melihat hakekat karya batin adalah pusat sejati dari kisah kehidupan, titik balik, pertobatan. Hal ini bisa datang sebagai wake-up call (panggilan bangun tidur) di usia paruh baya atau kita mungkin mendapatkan rahmat tersebut pada usia muda. Inilah saat kita menyadari bahwa ada satu lantai utuh yang lain dalam rumah diri yang kita tinggali. Perlahan-lahan kita akan merasa bahwa lantai itu bahkan lebih besar dari keseluruhan rumah – pertama kali rasanya aneh tetapi kemudian sungguh menggairahkan.

Bengkel hidup kita terus berlanjut seperti biasa tetapi maknanya disoroti. Yang terpenting, saat roh sudah dibangkitkan, bukanlah siapa yang mendapat piala Oscar tetapi kita melakukan yang seharusnya kita lakukan. Sungguh suatu rahmat yang luar biasa jika kita bisa memahami mengapa meditasi harian merupakan karya hidup yang utama.

(Sumber: www.wccm.org; diterjemahkan Fransisca Hadiprodjo - WCCM Yk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar