Minggu, 12 Agustus 2012

Legenda Pohon Bambu

Siriakus M. Ndolu, OCarm.

Petikan dari Kabar Gembira Yohanes (12:20-25)  : "Jikalau biji gandum tidak jatuh kedalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk kehidupan yang kekal"

Orang-orang Yunani yang datang ke Yerusalem dan dibawa oleh Filipus dan Andreas kepada Yesus dalam bacaan itu, diajarkan kebijaksanaan Injil - yang juga diabadikan dalam kisah China "Legenda pohon bambu" yang mengisahkan kerelaan pohon bambu yang rimbun untuk dipangkas raja agar tanaman-tanaman bunga yang di naunginya dapat tumbuh dengan baik sehingga menjadi taman yang indah, disisi lain pohon bambu itu sendiri bertunas banyak.


Paradoks kehidupan Kristus adalah paradox penyerahan diri dan kemudian menumbuhkan kehidupan baru, menghabiskan 20 hingga 30 menit, dua kali sehari untuk mencoba mengulang sebuah mantra yang selalu hilang didalam hutan pikiran-pikiran yang menerawang, tampaknya menjadi suatu latihan yang sia-sia. dan tak berguna.

Walaupun begitu pengalaman Kristiani menunjukkan bahwa dari kematian ini kehidupan bertunas. Orang yang bermeditasi barangkali merasa bahwa kegiatan itu adalah kehilangan sepenuhnya. Tetapi kemudian dari waktu ke waktu tunas yang kecil yaitu tunas kecil sebagaimana St. Paulus mengatakan sebagai anugerah kesabaran, pengertian, menahan diri, cinta akan mulai tampak memberikan kegembiraan yang lebih besar daripada sukses yang diinginkan, dan yang kita harapkan.

(Disarikan : Sr. Christera, ADM. Sumber : MEDITASI KRISTIANI Jalan Sederhana menjumpai Allah, Siriakus Maria Ndolu, OCarm; Penerbit Kanisius 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar