Kamis, 17 November 2011

Tujuh Ajaran Yesus tentang Doa



Yesus adalah figur kontemplasi. Kita dapat melihatnya dengan jelas dalam ajaran-Nya tentang Doa pada Kotbah di Bukit seperti yang ditulis dalam Injil Matius. 

1.
Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.(Mat 6:1)

RENDAH HATI. Doa seharusnya tidak hanya ke arah luar. Doa bukan masalah terlihat suci atau mencari kehormatan dari orang lain.

Sabtu, 12 November 2011

Tujuan dari Mantra

Semua doa Kristiani pada dasarnya adalah pengalaman diisi dengan Roh. Dalam Roma 8:26-27, Paulus mengatakan: "Kita bahkan tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa, tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan, dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu'"

Dalam meditasi, jalan kita menuju tumbuhnya kesadaran akan Roh yang berdoa dalam diri kita hanyalah dalam kesetiaan kita yang semakin mendalam untuk mengucapkan mantra.Kesetiaan kita mengucapkan mantra menyatukakan seluruh keberadaan kita, dan membawa kita ke dalam keheningan, konsentrasi, ke tingkat kesadaran yang kita perlukan untuk dapat membuka pikiran dan hati kita apada karya kasih Allah di kedalaman keberadaan kita.


John Main OSB, World into Silence

Sabtu, 05 November 2011

Pentingnya Mantra

Perjalanan doa hanyalah untuk menemukan cara untuk membuka kesadaran manusia kita pada kesadaran manusia Yesus.

Bagaiman caranya? Disinilah kita berpaling dari teori ke meditasi. Yang menghambat kita untuk mengenali dan memasuki kehadiran Yesus dalam hati kita adalah egoisme kita sendiri. Kita hanya memikirkan diri kita sendiri; kita terkunci di dalam diri kita sendiri. Dalam meditasi, kita memulai proses pelepasan ego dan usahanya tak kenal lelah untuk menempatkan diri kita sebagai pusat. Pengucapan mantra adalah seperti sebuah kunci yang membuka pintu tersebut supaya terang kasih murni membanjir masuk.