Minggu, 27 Maret 2016

Roh Kudus yang ada di hati kita

Setelah kita beberapa lama bermeditasi, kita menyadari bahwa meditasi yang tadinya merupakan sesuatu yang baru dan menarik akan berubah menjadi sesuatu yang biasa-biasa saja. Pada saat ini, tampak agak ironis bagi kita, sewaktu kita menyadari bahwa meditasi menjadi sesuatu yang biasa-biasa saja, tetapi pengalaman menjadi manusia yang utuh mulai muncul pada waktu orang-orang mulai menyerah. Kekuatan yang diperlukan untuk melanjutkan dan untuk membiarkan misteri terkuak dalam pusat diri kita, itulah yang kita katakan iman.

Minggu, 20 Maret 2016

Minggu Palma 2016

WCCM Lent Reflections 2016
Palm Sunday

Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja. Kata Yesus
kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”

Hari ini drama Kisah Sengsara dimulai, perjalanan dari neraka penderitaan menuju sukacita Firdaus. Setiap detil dari setiap kejadian yang dijabarkan melewati ribuan tahun telah memasuki imajinasi kolektif kita. Meskipun, karena kurang penularan iman, kebanyakan orang mungkin tidak dapat mengidentifikasi detil atau kisah tersebut, gambarannya masih tetap kuat. Setiap orang yang benar-benar mendengarkan narasi ini akan mengenali dirinya dalam kisah tersebut. Di sini, dalam perubahan manusia Yesus yang terakhir, Dia menghibur pencuri yang disalibkan bersebelahan dengan-Nya, setelah mereka mati mereka akan berada di Firdaus bersama.

Minggu, 13 Maret 2016

Minggu Kelima Prapaskah 2016

WCCM Lent Reflections 2016
Monday of Lent - Week Five

Soren Kierkegaard beranggapan bahwa ada saat-saat kritis dalam hidup dimana ‘titik menjadi semakin lebih memahami bahwa ada sesuatu yang tidak dapat dipahami.’ Beberapa abad sebelumnya, The Cloud of Unknowing menyaring tradisi mistik Kristiani dalam ungkapan berikut ‘dengan kasih kita dapat mengenal Dia, dengan pikiran tidak akan bisa’. Hal ini merupakan poin yang sulit untuk dipahami oleh banyak orang Barat, orang-orang dengan otak kiri yang bias. Namun hidup terus menerus menghadirkan entry point ke dalam misteri di mana cetak biru kita, model realitas, ideology dan penjelasan mengenai berbagai hal runtuh begitu saja di hadapan realitas yang kita hadapi.

Minggu, 06 Maret 2016

Minggu Keempat Prapaskah 2016

WCCM Lent Reflections 2016
Fourth Sunday of Lent

Injil hari ini (Lukas 15: 1-3; 11-32) adalah kisah yang tidak begitu jelas tentang Anak Yang Hilang atau, yang lebih baik, tentang Dua Bersaudara. Seperti Marta dan Maria dalam kisah tentang kontemplasi dan aksi, dua bersaudara ini sepertinya tidak saling mengenal dan mempunyai konflik tetapi juga tidak terpisahkan. Yang dipertaruhkan bukanlah memilih salah satu dari mereka namun perlunya memperbaiki relasi mereka. Mereka semua adalah unsur-unsur diri kita. Seperti dalam dunia mimpi, ajaran perumpamaan Yesus terlihat hanya menempati ranah dualistic. Sebenarnya mereka non-dualistik, yang bertentangan disatukan kembali, seperti dalam semua tingkat kesadaran yang lebih dalam.