Selasa, 28 Februari 2012

Selasa Prapaskah Minggu I


 Laurence Freeman OSB

Jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.” (Matius 6: 15)

Inilah contoh persamaan karma yang sederhana yang terlihat jelas dalam pengalaman kita pada tingkat psikologis. Hubungan antara dua bagian bukanlah suatu ancaman, hanya penjelasan saja. Bapa tidak menolak untuk mengampuni: hanya saja kita tidak dapat merasakan ampunan Bapa yang selalu menyelimuti kita jikalau kita tidak mengampuni. Jadi kita perlu memahami apa arti pengampunan itu.

Senin, 27 Februari 2012

Senin Minggu I Prapaskah

Laurence Freeman OSB

Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?” (Matius 25: 37)
Pada akhirnya, yang terpenting adalah apa yang kita lakukan, bukan apa yang apa yang kita sangka kita lakukan. Banyak orang relijius yang merasa bahwa sudah menjadi tugas mereka untuk membela Allah dari orang-orang yang tak bermoral  yang menuduh atau membunuh karena mereka adalah orang yang paling mengenal Allah. Bagaimana seandainya Allah tersembunyi dalam diri orang lain? Bagaimana seandainya jika nama Allah tak dapat diucapkan, tenggelam dalam keheningan, menjadi satu dengan nama manusia kita? Bilamana kami melihat Engkau…? Engkau tidak menyebutkan nama-Mu. Kami tidak mengenali-Mu.

Minggu, 26 Februari 2012

Minggu Pertama Prapaskah



Laurence Freeman,OSB.

Hidup menyuguhkan berbagai wajah realita kepada kita dengan urutan yang selalu tidak dapat ditebak. Naik bus atau membuat keputusan untuk pindah ke rumah baru mungkin merupakan kejadian-kejadian yang tidak penting yang mudah dilupakan artinya, atau semua itu bisa menjadi batu loncatan dalam hidup kita oleh karena akibat-akibat yang ditimbulkannya.
 

Sabtu, 25 Februari 2012

Sabtu setelah Rabu Abu

Laurence Freeman, OSB.

Satu praksis Prapaskah yang lain, tentu saja gaya hidup Injil, adalah sedekah. Sedekah biasanya dihubungkan dengan memberi uang untuk alasan kebaikan tetapi itu hanya sebagian dari arti sebenarnya. Seperti yang digambarkan oleh Yesus dengan reaksinya atas seorang janda miskin yang memberikan dua peser ke dalam peti persembahan di Bait Allah – dia memberi lebih dari orang kaya karena dia memberi dengan lebih murah hati daripada mereka – (bdk Luk21:3) arti spiritual dari memberi tidak diwujudkan dengan jumlah nol. Memberi dalam jumlah sedikit bisa berarti memberikan segalanya secara spiritual.

Jumat, 24 Februari 2012

Jumat setelah Rabu Abu

Laurence Freeman, OSB

Agama tanpa praxis adalah kemunafikan. Dalam bahasa Yunani, kata ini berarti sesuatu yang dilakukan oleh orang bebas. Artinya membuat teori dan niat-niat baik menjadi kenyataan. Secara rohani artinya hidup pada tingkat pengalaman. Dalam praxis kita masuk dalam sebuah proses daripada hanya mengincar sasaran. Oleh karena itu kita juga menerima dan bekerja dengan ketidaksempurnaan kita – karena, bagaimanapun baiknya praksis kita, kita tidak mengincar kesempurnaan kita sendiri. Hal ini akan membuat kita langsung terjebak dalam perangkap ego.

Kamis, 23 Februari 2012

Kamis setelah Rabu Abu

Fr. Laurence Freeman OSB.

Menyadari bahwa anda benar-benar telah kehilangan sesuatu membuat shock seluruh sistem anda, sengat kedukaan bercampur dengan kemarahan dan kebingungan. Sesuatu yang hilang bisa jadi kunci mobil atau seseorang yang anda kasihi; intensitas dan jangka waktu shock itu berbeda-beda tetapi penolakan langsung atas kehilangan sesuatu yang kita (kira) miliki itu terbentuk dalam psikis kita.
Tetapi menemukan sesuatu yang telah hilang akan memenuhi kita dengan suka cita dan syukur pada tingkat yang lebih tinggi. Milik yang kita kira telah hilang, kita temukan kembali seperti karunia dan setiap saat kita mengalami pemberian (dari atau kepada diri kita), kita menjadi lebih hidup, lebih murah hati dan lebih menjadi diri kita sendiri.

Rabu, 22 Februari 2012

RABU ABU

Laurence Freeman OSB


Sekarang ini anda mungkin melihat orang-orang dalam bus atau kereta bawah tanah atau sedang menunggu di sebelah mesin fotocopy dengan tanda hitam di dahi mereka. Seperti melihat seseorang yang bermeditasi di terminal bandara atau ruang tunggu, anda mengenali mereka sebagai teman seperjalanan dalam perjalanan rohani, bukan hanya sekedar orang asing yang lewat di malam hari. Tanda tersebut bukanlah suatu tanda rahasia atau tanda kelompok khusus tetapi hanya sedikit saja orang yang memahaminya.
Kita menerima abu untuk mengingatkan kita supaya tidak membuang-buang waktu. “Ingatlah, engkau hanyalah debu dan akan kembali menjadi debu. Bertobatlah dan percayalah pada Injil.”

Minggu, 12 Februari 2012

Meninggalkan diri kita

 

Inilah kata-kata Yesus dalam Injil Matius:

“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? (Mat 16: 24-26)

Minggu, 05 Februari 2012

Pengalaman akan Kasih


           
Pria dan wanita yang benar-benar spiritual adalah pria dan wanita yang harmonis dengan siapapun yang mereka temui. Anda bertemu dengan orang-orang tidak berdasarkan kompetisi atau memproyeksikan image apapun pada mereka tentang siapa anda, atau anda ingin menjadi apa, atau berpikir anda harus menjadi apa. Anda mulai bertemu dengan siapa saja apa adanya anda, pribadi anda, nyaman, menerima keberadaan anda. Anda menerimanya karena, dalam keheningan meditasi anda, anda mengetahui bahwa anda diterima.