Selasa, 24 Mei 2011

APA YANG SEDANG TERJADI?


Pada awal meditasi, untuk menjadi tekun, perlu pemahaman pokok untuk menangkap arti kesederhanaan meditasi. Kesederhanaan itu adalah sebagai berikut : setiap pagi dan malam anda memberikan kesempatan diri anda menjadi diri yang seutuhnya. Anda menjadi sederhana karena anda tidak mempertanyakan diri anda, "apa yang sekarang sedang terjadi?" Anda tidak menganalisa diri anda, tidak juga mengevaluasi dri Anda. anda juga tidak bertanya "apakah saya menikmati meditasi ini?" atau " apakah saya memperoleh sesuatu dari meditasi?" Selama waktu ini, biarkan ego yang selalu merefleksikan
Anda harus memulainya dengan iman. Anda tidak perlu mengevaluasi apa yang terjadi ketika anda mulai bermeditasi. Lama-kelamaan anda tidak pernah lagi terganggu oleh keinginan untuk mengevaluasi selama bermeditasi. Karena meditasi adalah jalan iman dan anda tidak dapat hanya coba-coba, misalnya mengucapkan mantra untuk tiga menit, kemudian stop untuk melihat apa yang anda peroleh. Anda belajar mengucapkan mantra dari awal sampai akhir, setiap hari. Ini dilakukan tanpa paksaan.

Sabtu, 21 Mei 2011

MEDITASI PEMANIS HARI ANDA

Agar hati kita benar-benar terbuka pada Tuhan, kita memerlukan kesederhanaan seorang anak kecil, untuk duduk diam dalam hadirat Allah dan terbuka pada-Nya setiap pagi hari. Walaupun demikian, kita masih tetap bisa terbawa pada segala gangguan, kecemasan dan ilusi. Meditasi malam mengumpulkan kembali bagian-bagian dari hari kita yang tercerai berai dan menyatukannya kembali dalam kasih Kristus. Karena itu jangan berpikir bahwa meditasi anda sebagai "pemanis" hari anda. Meditasi juga bukan untuk memberikan hidup anda nuansa rohaniah. Tetapi meditasi adalah untuk melihat realitas seluruh hari anda: realitas yang paling tinggi adalah bahwa kita mempunyai hubungan dengan Tuhan.

Minggu, 15 Mei 2011

JALAN MANTRA MENJADI MURAH HATI



Jalan Mantra adalah jalan untuk menjadi murah hati, terbuka dan masuk kedalam diri kita, dan bukan jalan yang eksklusif atau membuat kita berpikiran picik. Misteri dari perjalanan ini adalah mantra membuat kita tumbuh untuk lebih menyadari kehadiran Tuhan dan kebaikan karya-Nya dalam hidup kita yang tidak kita duga sebelumnya.

Tidak selalu mudah menerangkan bagimana itu semua terjadi, dan sesungguhnya juga tidak dapat dipahami kalau tidak dialami sendiri. Kita beralih dari pikiran dan imajinasi kita selama berdoa dan setia sepenuhnya pada tugas sederhana kita untuk mengucapkan "kata doa yang singkat". Anda tidak dapat menerangkannya dengan gambaran atau konsep karena jalan ini adalah jalan memasuki keheningan dimana Tuhan menyatakan diri-Nya dalam diri Yesus sebagai sumber dan dasar dari semua ciptaan.

Seperti yang kita sudah ketahui, ketika kita mengikuti jalan ini walau untuk waktu yang tidak terlalu lama, bahwa kemiskinan dari mantra justru memperkaya kita dengan aliran cinta yang mengisi hidup kita dan menyadarkan kita akan misteri kehadiran Tuhan - misteri yang akan tetap tertutup sepanjang kita hanya memperhatikan diri sendiri kita saja daripada pada Yesus.

(The Teaching of John Main on Christian Meditation - WCCM Sby)

Sabtu, 14 Mei 2011

MEDITASI SEBUAH DOA


Ketika saya (John Main - red) membaca buku Yohanes Kasianus tentang doa, saya segera teringat akan doa yang dianjurkan oleh Yesus ketika Ia menceriterakan kepada kita seorang pendosa yang berdiri di belakang bait Allah dan berdoa dalam kalimat yang singkat : "Ya Allah, kasiahanilah aku orang berdosa ini" (Luk 18:13). Dia pulang sebagai seorang "yang dibenarkan",

Kata Yesus kepada kita. "Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata, doanya akan dikabulkan. Jadi, janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya" (Mat 6:7-8)


Sebagaimana telah saya katakan, berdoa bukanlah berarti berbicara kepada Allah, tetapi mendengarkan Dia, hadir di hadirat-Nya. Kiranya ini adalah pemahaman yang sangat sederhana mengenai doa yang mendasari nasihat Yohanes Kasianus. Jika kita ingin berdoa, ingin mendengarkan, maka kita berusaha untuk sungguh tenang dan diam, dengan mengucapkan satu ayat pendek secara terus menerus. Kasianus menerima metode ini sebagai sebuah tradisi tua pada zamannya, suatu tradisi yang universal yang sudah lama ada.

Ratusan tahun kemudian setelah Kasianus, seorang pengarang Inggris menulis buku "The Cloud of Unknowing" yang juga menganjurkan mengucapkan sebuah kata singkat secara berulang-ulang. "kita harus berdoa dengan seluruh jiwa kita, tidak dalam banyaknya kata-kata tetapi dengan sedikit kata".


(The Teaching of John Main on Christian Meditation - WCCM Sby)


Jumat, 06 Mei 2011

MEDITASI, JALAN PERTUMBUHAN IMAN


Mengapa meditasi penting bagi kita? Karena meditasi membantu kita untuk menghidupi hidup kita sebagai proses pertumbuhan yang menyeluruh. Hidup yang penuh arti berarti kita mengetahui bahwa hidup kita sebagai suatu proses untuk menjadi lebih matang. Tidak ada yang lebih menyedihkan daripada seseorang yang hidup dari tahun ketahun tetapi tidak pernah bertumbuh, tidak pernah benar-benar memadukan semua pengalamannya.

Meditasi itu penting karena meditasi menuntun anda untuk bertumbuh, yang berati menjadi lebih berakar. Dengan bermeditasi setiap pagi dan malam maka anda menjadi semakin berakar hari demi hari. Bertumbuh sebagai manusia yang utuh baru terjadi bila kita semakin berakar pada diri kita yang terdalam, pusat yang paling dalam. Dalam masyarakat kita semua bentuk pertolongan diberikan kepada kita untuk bertumbuh secara intelektual. Tidak banyak yang diberikan untuk bertumbuh secara spiritual.

Untuk menemukan dan mengenal roh kita, pusat dari identitas pribadi kita, berarti kita memulai hidup kita dengan kekuatan dari dalam, tidak terombang-ambing oleh tiupan angin, kita belajar untuk berdiri diatas kaki sendiri. Untuk dapat bertumbuh, benih perlu disemaikan, menjadi berakar dan juga perlu dirawat. Meditasi, karena begitu praktis, menuntun kita setiap hari untuk merawat kehidupan roh kita, untuk kembali berakar pada pusat diri kita yang terdalam.

(The Teaching of John Main on Christian Meditation - WCCM Sby)