Minggu, 29 Januari 2012

Hidup Dari Pusat


Masalah besar dengan kehidupan sebagian besar kita adalah bahwa kita hidup pada tingkat yang luar biasa dangkal. Kita cenderung untuk lebih memperhatikan apa yang baru, apa yang terakhir.  Alih-alih melihat hidup kita secara menyeluruh dan sebagai proses pertumbuhan, kedewasaan, dan peningkatan kedalaman, sebaliknya kita hanya berpindah dari satu hal ke hal yang lain. Kita kehilangan rasa adanya hubungan antara kejadian-kejadian tersebut, sehingga hidup kita dapat dengan mudah terganggu. Jika kita menghidupi hidup kita dengan berpindah dari satu hal baru ke hal baru yang lain, dengan cepat kebosanan akan menghampiri kita. Tampaknya tidak ada sesuatu yang dapat memuaskan kita jika kita hanya memperhatikan hal-hal yang ada di luar diri kita. Kita tidak dapat menemukan arti yang sebenarnya di luar diri kita.

Jumat, 20 Januari 2012

Berpusat pada Allah


Inti dari meditasi adalah belajar untuk mundur dan mengijinkan Allah masuk berada di depan hidup anda. Meditasi adalah mengambil langkah menjauh dari berpusat pada diri sendiri ke berpusat pada Allah. Hasilnya adalah kita menemukan tempat kita yang seharusnya di dunia ini. Kita menemukan di mana tempat kita seharusnya.

Kita menemukan relasi kita dalam urutan yang benar – relasi kita satu sama lain, relasi kita dengan ciptaan dan relasi kita dengan Allah. Kita menemukan bahwa kita benar-benar memiliki tempat yang penting dalam rencana Allah, kita masing-masing menanggapi secara unik karunia penciptaan kita. Kita menemukan harga diri kita, karunia unik kita, karunia penciptaan kita.

Sabtu, 14 Januari 2012

Kepenuhan Hidup

Hal yang paling penting bagi kita semua adalah untuk menghidupi hidup kita secara penuh; sejauh kita bisa, untuk menyadari potensi kita. Meditasi adalah proses di mana kita berhubungan dengan pusat kreatif dari keberadaan kita, dan di mana energi kreatif tersebut dilepaskan di dalam diri kita. Di dalam dunia sekular modern kita, kita dengan mudah melupakan bahwa kita memiliki asal keilahian, sumber ilahi.

Sabtu, 07 Januari 2012

Kepenuhan Keberadaan

Takdir yang kita masing-masing miliki, sebagai umat Kristiani, sebagai manusia, adalah untuk mencapai kepenuhan keberadaan, kepenuhan Tuhan sendiri. Dengan kata lain, kita masing-masing terpanggil untuk berkembang tanpa batas dan tanpa henti. Saat kita meninggalkan ego kita yang sempit, kita masuk ke dalam misteri Allah. Yesus mengatakan kepada kita bahwa RohNya dapat ditemukan dalam hati kita.