Jumat, 09 Maret 2012

Kamis Prapaskah Minggu II


Laurence Freeman OSB.

Sebagian besar hidup kita, dari detak jantung ke siklus tidur dan bangun kita adalah pengulangan. Mungkin itulah alasannya manusia menjadi kreatif dan resah, mencoba melarikan diri dari ritme alami yang sepertinya mengekang kita. Tetapi, tidak seperti katak atau jamur, kita sadar akan pengulangan kodrat hidup dan dapat memberinya nama. Kesadaran itu sendiri merupakan pelarian kita melampaui siklus karma menuju keberadaan jenis lain yang bercirikan kebebasan tak terbatas.


Ada gesekan. Kita ingin melarikan diri tetapi di lain pihak kita tidak ingin terlalu banyak kebebasan. Kita lebih menyukai ikatan halus untuk mengikat kita pada yang kita kenal dan yang bisa kita tebak, tali kekang yang panjang tetapi bukan kebebasan penuh.

Namun, setelah kita teliti lebih dekat, memang tidaklah mungkin mengulang segala sesuatu secara sama persis karena setiap sendi dan tulang rawan, setiap sekrup dan bagian mesin menjadi aus dan using. Desas-desus kematian, ketidak abadian, mengawali kebangkitan besar.

Dalam pengalaman saya, tidak ada yang dapat membawa kebenaran ini lebih dekat daripada meditasi dan pengulangan mantra dengan setia. Meditasi memotong ikatan halus tersebut dan mengangkat kita melampaui siklus pembusukan alami untuk masuk ke dalam saat kini di mana kita mendapati diri kita memiliki kekuatan untuk terbang dalam dunia rohani  bahkan sampai ke tingkat di bumi ini.

Laboratorium Cern baru-baru ini membuat kecewa orang-orang yang berharap bahwa percobaan awal itu akan membuktikan bahwa kecepatan cahaya bukanlah yang tercepat di semesta ini. Sejauh ini kecepatan cahaya masih yang tercepat.  Kecuali untuk kasih yang menggerakkan semua pengulangan setia.


(Diterjemahkan : Fransisca Hadiprodjo - WCCM Yk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar