Minggu, 31 Maret 2013

MINGGU PASKAH

Holly Week Reflections
Oleh : Laurence Freeman, OSB

Kebangkitan digambarkan – bukan sebagai peristiw yang mungkin sudah terekam jika sudah ada seorang juru kamera pada waktu itu – namun sebagai sebuah pengalaman dalam diri seseorang kepada siapa Dia menampakkan diri. Pengalaman ini adalah sebuah pengalaman pribadi yang sungguh mendalam dan sekaligus juga pengalaman bersama yang sangat kuat. Pengalaman ini mengubah pribadi yang merasakannya dan menciptakan komunitas yang percaya diri dan terpusat pada orang lain dari kelompok yang dahulunya ketakutan, peragu yang patah hati.



Pribadi yang diwujudkan kepada dan di antara para murid jelas adalah pribadi yang sama yang telah mereka kenal dan kasihi. Dia telah mati dan telah dikuburkan. Ruang ketidak hadiran-Nya sungguh menyakitkan dan tak dapat diisi. Sekarang Dia hadir di hadapan mereka kembali. Dengan unik, Dia memperluas pemikiran mereka tentang kepenuhan melampaui semua keterbatasan yang telah mereka ketahui sebelumnya.

Dia tidak menjelaskan tentang diri-Nya atau menjabarkan tempat Dia berada sebelumnya atau seperti apa rasanya berada di kuar cakrawala hidup biologis. Dia hanya ada diantara mereka, dengan segala ketakutan dan keraguan mereka, member mereka kekuatan tanpa berkata-kata dan tanpa memaksa member mereka sebuah yujuan hidup yang baru. Dia tidak mengatakan apa makna Kebangkitan. Jika mereka tidk mengetahuinya dalam pengalaman mereka sendiri, Kata-kata tidak dapat mengungkapkannya. Dia hanyalah diri-Nya sendiri – tanpa doktrin tetapi dengan intensitas dan kejelasan langsung yang tanpa dapat ditolak menarik mereka ke dalam tingkat keberadaan baru.

Melihat orang mati bisa jadi menakutkan. Inilah ketakutan universal bahwa orang mati yang marah mungkin akan menghantui kita untuk balas dendam  kepada kita. Setiap budaya termasuk Hollywood menceritakan kisah-kisah yang menyeramkan tersebut. Tetapi ini bukan kisah hantu. Mereka tidak melihat orang mati. Yang mereka lihat adalah pribadi yang sungguh hidup, tidak menyalahkan siapapun, sungguh bebas yang memberi mereka dorongan.

Minggu ini di Bere Island beberapa kali kita telah melihat matahari di langit yang cerah dan seringkali banyak awan yang menyelimuti. Namun, meskipun matahari itu tersembunyi, sinarnya tetap menembus awan, terserap ke bumi dan menciptakan musim semi.

Khlorofil adalah sebuah bio molekul penting untuk fotosintesa yang membuat tumbuhan menyerap energi dari cahaya. Kebangkitan, baik itu mirip dan tidak mirip dengan siklus musim kehidupan, terjadi di kedalaman struktur alam di mana semua tingkat keberadaan dihubungkan.

Yesus yang bangkit, yang memberi kita kekuatan untuk cara hidup yang baru, bukanlah khlorofil. Unsur tersebut sudah ada di dalam diri kita, kemampuan kita untuk hidup dalam kepenuhan bahkan melampaui keindahan bentuk materi tubuh.

Dialah cahaya yang kita serap yang pada waktunya membuat diri kita semulia diri-Nya.




sumber : www.wccm.org
diterjemahkan : Sisca Hadiprojo - wccm yk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar