Sabtu, 23 Maret 2013

Memasuki Kematian dan Kebangkitan Yesus


Lent Daily Reflection - Laurence Freeman, OSB
SABTU MINGGU KELIMA PRAPASKAH 2013

Yohanes Kasianus, guru ahli kehidupan rohani dari abad ke 5, menyarankan kita untuk mengucapkan  mantra, terus bergulir dalam hati, 'dalam kemakmuran dan kesulitan'

Ekonomi global menggambarkan suka dukanya dramatis kehidupan yang seringkali secara menonjol terjadi. Pecahnya  ledakan amukan terjadi ketika amukan harapan dan keserakahan menimbulkan kehancuran. Kemudian dilanjutkan dengan masa penghematan, dan seperti biasanya, mengakibatkan kesengsaraan pada anggota masyarakat yang paling rapuh. Karir pribadi dan keberuntungan pribadi juga dapat melambung tinggi dan kemudian sekilas dihancurkan oleh berita di koran dalam sekejap. Suasana hati  dan kesehatan fisik kita juga mempunyai siklusnya sendiri, saat kemakmuran timbul suka dan sebaliknya duka.

Sangat disayangkan bila tidak menangkap saat-saat suka dan membodohi diri kita dengan mengira bahwa kita telah berhasil selamanya dan semuanya akan selalu baik-baik saja. Khayalan - pelarian diri - adalah musuh terbesar kesederhanaan moderasi. Kegagalan atau keberuntungan dalam hidup dapat juga membuat  kita terperosok dalam dengan rasa putus asa dan keterasingan. Meskipun demikian kita takut dengan kesederhanaan akan moderasi karena tampaknya terlihat biasa-biasa saja dan membosankan; dan kita ingin merasakan kehidupan sebagai sesuatu petualangan yang menggairahkan dan mendebarkan. Jika kita tidak memiliki keberanian untuk menghidupinya dengan cara demikian, kita menggantikannya saja melalui film-film dan cerita-cerita.

Sebenarnya jalan tengahnya adalah sisi tepian pisau yang tajam, tindakan jalan diatas kawat menyeimbangkan yang beresiko tinggi. Perlu mengalami banyak sandungan dan jatuh dari ketinggian tinggi agar belajar cara menjalaninya dengan baik. Kesederhanaan adalah jalannya dan perasaan menurut maknanya yang terdalam, moderasi adalah tujuannya. Pusat kebenaran realitas mempergumakan kekuatan yang menyangga kita agar keseimbangan kita saat kita menyeberangi jurang kehidupan. Ketika kita kambuh kembali dan berpikir bahwa semua itu kita pencapaian itu asalnya dari kehendak atau kepandaian kita sendiri, maka tak lama kemudian kita akan segera terjatuh kembali.
                
Pribadi, Keseimbangan batin pribadi dan ketajaman pikiran adalah hal-hal yang di bicarakan Kasianus dalam askese mantranya. Ditempat itulah pusat semesta universal dihubungkan dengan: didalam pusat diri pribadi kita.

Semua doa yang tidak diikutsertakan dalam menikmati roller coaster keberuntungan adalah doa hati. Dengan semakin seimbangnya kepribadian, orang  semakin memusatkan dalam  perhatiannya pada dunia tempatnya berada, semakin besar akan ada lebih banyak tingkat keadilannya di dalam semua lembaga. Semakin sempit jurang pemisah antara si kaya dan si miskin, semakin dekat kita semuanya pada kebenaran.

Segera tak lama kemudian kita akan mengkontemplasikan Salib dengan semangat intensitas khusus. Apa yang dikatakan kepada kita salib tentang keseimbangan, tidak keberakaran dan iba hati kasih? Apa yang dimaksudkan oleh John Main saat dia mengatakan bahwa setiap kali kita bermeditasi kita memasuki kematian dan kebangkitan Yesus?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar