Sabtu, 09 Maret 2013

Miskin Di Hadapan Allah

Lent Daily Reflection - Laurence Freeman OSB
Jumat Minggu III Prapaskah 2013

Dia memerintahkan mereka untuk tidak membawa apa-apa kecuali sebuah tongkat. Rotipun tidak, bekalpun tidak, uang dalam ikat pinggang mereka pun tidak. Mereka boleh memakai alas kaki, tetapi tidak boleh memakai dua baju.’ Saya sering memikirkan hal ini ketika saya mengemas tas kedua untuk penerbangan yang lama dan memasukkan buku-buku yang tidak sempat saya baca dan semua barang ‘seandainya’ menit terakhir yang bertentangan dengan akal sehat.

Dari trauma keterpisahan pertama keberadaan kita, jiwa kita membutuhkan kepastian, rasa aman dan kendali. Kebutuhan ini sering berlomba dengan unsur dorongan yang lebih dalam, dari roh, untuk pertumbuhan, perluasan dan transformasi di dalam kesatuan. Pertempuran sepanjang jaman antara ego dan diri sejati.

Pengkondisian masyarakat modern secara massal berpihak pada ego. Sosial ekonomi kita diarahkan untuk akuisisi dan kepemilikan pribadi daripada saling berbagi dan kesederhanaan. Naluri untuk menimbun merajalela dalam beberapa pribadi dan budaya, tetapi kita jarang terbebas dari mereka. Meditasi adalah suatu kekuatan revolusi sosial yang cukup potensial karena meditasi membuka penipuan pengkondisian ini dan menunjukkan makna kebebasan sejati pada kita dari dalam diri kita sendiri. Bebas untuk tidak mengkonsumsi sampai muak tetapi untuk memberi dengan suka cita.

Mantra menunjukkan suka cita tanpa kepemilikan yang merupakan makna dari Sabda Bahagia yang pertama, sebuah program untuk kebahagiaan yang langgeng dalam ajaran Yesus: Berbahagialah mereka yang miskin karena merekalah yang empunya Kerajaan Allah.

Yang kita butuhkan hanyalah kemiskinan mantra. Penemuan ini merupakan kebangkitan hidup tinggal di dalam hadirat Allah dengan kesadaran Kristus.

Penemuan ini adalah suatu penemuan hidup yang penting, setara dengan penemuan gen manusia, sebuah benua baru atau dimensi alam semesta baru. Penemuan semacam ini meminta untuk dirayakan. Permasalahan dengan agama adalah bahwa kita mengingat dan meneruskan perayaan tersebut namun kita lupa akan penemuannya. Meditasi adalah penjelajahan, hidup merupakan perayaannya. Agama tidak lebih dari ritual peringatan akan hal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar