Sabtu, 30 Maret 2013

Sabtu Sepi

Holly Week Reflections
Oleh : Laurence Freeman, OSB


‘Sesuatu yang aneh sedang terjadi hari ini’. Seorang penulis Kristiani dari abad kedua dalam pengajarannya yang bagus pernah berusaha untuk mengungkapkan pengalaman kehadiran tidak hadir yang mengisi kekosongan setelah penguburan Yesus.

Setiap orang yang menguburkan orang yang dikasihinya merasakan keanehan yang mengikuti ritual dan pendampingan keluarga serta sahabat-sahabat ini. Dalam lelucon dan kisah-kisah saat berkumpul setelah acara tersebut, ada ijin, di dalam kesepakatan sosial, untuk menyingkir sejenak dari rasa kehilangan dan kekosongan ini.


Namun tidak lama kemudian, saat piring-piring dan gelas telah dibereskan dan keluarga kembali dengan suatu kelegaan pada kehidupan mereka sendiri, keanehan menjadi yang selamat mulai turun. Hidup berlanjut tetapi pada pusatnya ada rasa ketidak hadiran yang terkadang mempertanyakan makna dari segalanya.

Pengarang kuno ini meneliti lebih dalam ketidak hadiran ini dan dengan mata iman melihat sebuah tujuan dalam pengalaman ketiadaan kolektif. “Karena sangat menginginkan untuk mengunjungi mereka yang hidup dalam kegelapan dan dalam bayang kematian, dia telah pergi untuk membebaskan para tawanan dari kesedihan Adam dan Hawa.” Ada sesuatu yang terjadi dalam negeri kesedihan. Sebuah proses yang menyentuh  masuk dalam pra-kesadaran umat manusia sedang dijalankan. Sesuatu sedang disentuh dan dibebaskan di suatu tempat yang sepertinya terlalu dalam dan gelap untuk dipahami dan tetap menjadi sumber rasa takut yang utama.

“Bangkit, mari kita tinggalkan tempat ini, karena engkau di dalam Aku dan Aku di dalam kamu; bersama kita membentuk satu pribadi yang tak terpecah dan kita tidak dapat dipisahkan.” Dari keterpisahan utama ini, muncul harapan persatuan abadi yang menantang. Meditasi sering kali merupakan Sabtu Suci. Perasaan gagal atau kehilangan atau keterputusan harus dilalui. Namun, pada tingkat yang lebih dalam, ada suatu kepastian yang belum mematahkan permukaan kesadaran yaitu harapan.

sumber : www.wccm.org
diterjemahkan : Sisca Hadiprojo - wccm yk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar