Jumat, 01 Maret 2013

Memajukan Keadilan Sosial Melalui Latihan Kontemplatif

Daily Lent Reflections - Laurence Freeman, OSB
Jumat Minggu II Prapaskah


Dalam Injil hari ini, Yesus mengajak murid-murid terdekatnya kesamping dan memperingatkan mereka pada takdir yang akan menimpa diri-Nya dan mereka di Yerusalem. Setelah itu dikisahkan bahwa ibu bersama anak-anaknya yaitu dua orang dari antara murid-muridNya mendekati-Nya, dengan hormat meminta Yesus untuk memberi mereka pekerjaan yang baik di pemerintahannya yang baru setelah Dia berkuasa. Perbedaan pemahaman dan kecerdasan rohaniah ini cukup mencengangkan dan mungkin tidak banyak berubah selama dua ribu tahun sejak itu. Kita menghilangkan segala sesuatu yang tidak ingin kita dengar dan bila memungkinkan kita memaksakan memasukkan acara kita.


Yesus menghadapi si ibu dengan agak lembut dalam keadaan tersebut - dan juga kesepuluh murid lainnya yang iri hati ketika mendengar si ibu mencoba mempengaruhiNya. Tanggapan guru mereka mengulangi pernyataanNya agar kembali ke ajaran inti tentang penolakan kekuasaan dan kedudukan dalam hubungan antar manusia: barangsiapa yang ingin menjadi terbesar di antara kalian haruslah menjadi pelayan anda; siapa yang ingin menjadi yang pertama haruslah menjadi budak anda.

Barangkali mereka yang memegang kekuasaan dalam suatu lembaga benar-benar hanya dapat mengalami kebenaran yang dinyatakan oleh sabda ini ketika mereka mengundurkan diri. Para paus abad pertengahan menyebut diri mereka 'pelayan dari para pelayan Allah' kedengarannya bagus kecuali bila tidak seorangpun yang mempercayainya. Kekuasaan tetap merupakan godaan besar. Hirarki, yang lekat dengan kekuasaan, adalah lawan tepat dari kehidupan rohaniah.

Latihan rohani yang benar secara terus menerus menjadikan kita membumi, tempat semua orang tegak berdiri. Hal ini mencemooh kemegahan dan lingkungan, persekongkolan dan kesalehan palsu. Prapaskah secara alami seharusnya merupakan waktu khusus untuk memajukan keadilan sosial melalui latihan kontemplatif. Mungkin memang sesuai ketika para pangeran gereja Katolik berkumpul melakukan pemilihan untuk memilih penerus Petrus yang baru disini sepanjang masa.


sumber: www.meditasikristiani.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar