Sabtu, 04 Desember 2010

MANTRA


Meditasi adalah latihan rohani yang universal yang membimbing kita ke dalam keadaan doa, kedalam doa Kristus.Ia membawa kita kepada hening, diam, dan sederhana, dengan cara hening, diam dan sederhana itu sendiri.

Caranya adalah mengulangi suatu kata yang suci dengan setia dan penuh cinta selama waktu meditasi. Sekarang ini kata suci itu kita namakan "mantra". Inilah cara berdoa kristiani yang kuno yang telah ditemukan kembali oleh seorang rahib Benediktin, Pater John Main (1926-1982).

John Main menemukan kembali cara membawa pikiran untuk beristirahat dalam hati lewat ajaran para rahib Gereja Perdana,terutama John Cassian pada abad ke-4. Tradisi yang sama seperti dalam buku Cloud of Unknowing yang ditulis di Inggris pada abad ke 14.

Berikut cara bermeditasi yang diajarkan oleh John Main.
- Duduk diam dengan punggung tegak.
- Tutuplah mata.
- Ulangi mantra dalam hati secara terus menerus.
Pilihlah waktu dan tempat yang tenang dan bermeditasilah kira-kira 20-30 setiap pagi dan malam.

Mantra yang ideal adalah ungkapan dalam bahasa Aram kuno, "Maranatha". Ucapkanlah denga jelas dan tanpa berhenti selama meditasi, sebagai empat suku kata yang sama panjang : MA-RA-NA-THA.

Ucapkanlah tanpa tergesa-gesa dan tanpa mengharapkan sesuatu akan terjadi. Dengarlah mantra dan kembalilah mengucapkannya bilamana pikiran Anda melayang atau melamun. Bersikaplah sederhana dan lakukanlah dengan setia.

Bahasa Aram adalah bahasa percakapan Yesus, kata 'abba', yang terus menerus digunakan untuk Allah, juga dari bahasa ini. 'Maranatha' adalah doa kuno, yang berarti 'Tuhan datanglah', 'Tuhan telah datang'. St. Paulus mengakhiri Surat Pertama kepada umat di Korintus dan St Yohanes mengakhiri Kitab Wahyu dengan ungkapan ini, yang menyatakan iman yang dalam dan sederhana dari Gereja Perdana.

Sementara Anda mengucapkan mantra, jangan berpikir tentang artinya. Mantra lebih membimbing kita ke kedalaman diri daripada pikiran. Ia membimbing kita dengan iman. Kita mengucapkan mantra dengan penuh iman dan cinta kasih. Mendengarkan mantra ketika kita mengucapkannya merupakan proses yang semakin mendalam dari suatu perjalanan iman.


(dipetik dari : Latihan Harian Meditasi Kristiani - Laurence Freeman, OSB , Obor 1998)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar