Minggu, 05 Desember 2010

RODA DOA

Bayangkanlah doa itu sebagai sebuah roda yang besar. Roda itu berputar membawa seluruh hidup kita menuju Allah. Doa adalah bagian yang penting dari hidup manusia. Kalau kita tidak berdoa, kita hanya setengah hidup dan iman kita hanya berkembang setengah saja.

Jari-jari roda mewakili berbagai jenis doa. Kita berdoa dengan berbagai cara pada waktu yang berbeda-beda dan sesuai dengan perasaan kita pd saat itu. Orang yg berbeda menyukai doa yg berbeda. Satu jari roda misalnya mewakili Ekaristi Kudus, dan jari lain mewakili Sakramen-sakramen, doa dari Kitab Suci, doa permohonan, doa karismatik, devosi, doa rosario dsb.

Akan tetapi, yang membuat semua doa yang berbeda-beda ini Kristiani ialah bahwa semuanya berpusat pada Kristus. Jari-jari roda adalah bentuk atau pengungkapan doa yang berpangkal pada poros roda, yakni doa Yesus sendiri.

Doa Yesus mempunyai arti penting dan menjadi sumber doa seorang Kristen. Kita dapat berkata bersama St. Paulus, "Bukan aku lagi yg berdoa, melainkan Kristuslah yang berdoa di dalam aku".
Maka menurut model roda ini, segala bentuk doa berpusat pada Yesus, yang memuliakan Allah di dalam ciptaan-Nya. Semua bentuk doa benar. Semuanya baik. Semuanya dijiwai oleh kesadaran manusia akan Yesus yang berada di dalam hati kita oleh rahmat Roh Kudus.

Inilah pemahaman iman mengenai roda doa, tetapi kita tidak berpikir tentang semua ini pada saat meditasi. Lewat pengalaman, roda doa juga mengajarkan kita tentang sesuatu yang sangat penting. Pada poros roda yang tidak bergerak atau diam, seperti pada pusat doa. Anda akan menemukan keheningan. Tanpa keheningan pada pusat doa, tidak mungkin akan terjadi gerakan atau pertumbuhan. Meditasi adalah upaya untuk menemukan dan menjadi hening. "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah" (Mzm 46:11)


(Laurence Freeman OSB, "Latihan Harian Meditasi Kristiani", Obor-Jkt 2004)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar