Selasa, 03 April 2012

Senin Pekan Suci

Daily Lent Reflections 
by Laurence Freeman, OSB

Kami mengawali retret Pekan Suci di Bere Island kemarin. Di antara Liturgi, waktu meditasi, waktu refleksi dan sharing mengenai simbol-simbol Sengsara Yesus yang misterius dan tak terlupakan, kami akan berusaha bersama anda semua yang telah membaca refleksi-refleksi ini untuk mempersiapkan tiga hari besar.

Masing-masing latihan rohani tersebut – meditasi, liturgi, lectio – memperkuat satu dengan yang lain. Seperti sebuah tarian, mereka berputar bersama tanpa berkompetisi atau berbenturan, seperti persatuan ilahi itu sendiri.


Semakin dalam kita maju dengan bantuan mereka, semakin kita menyadari keutuhan kita. Keterpecahan dan pergumulan di dalam diri kita sendiri semakin berkurang dan juga antara diri kita dengan orang lain. Perjalanan yang semakin mendalam merupakan penyembuhan segala sesuatu di dalam hidup kita yang telah menyakiti atau merusak kita, menahan diri kita dari kepenuhan keberadaan yang telah dirancang bagi kita.

Tetapi yang menjadi pusat perhatian adalah Yesus, bukan diri kita. Jika kita berpusat pada diri sendiri, bahaya yang akan terjadi adalah kita terjebak dalam keterpusatan diri sendiri (seringkali tanpa kita ketahui). Tetapi berpusat pada Dia berarti menghindari jebakan egotisme dan terjun dalam kebebasan diri sejati yang besar di mana kita menjadi satu dengan Dia; dan kemudian kita masuk dalam kebebasan kesatuan ilahi yang bahkan jauh lebih besar dimana segala yang manusiawi di-ilahikan/dikuduskan.

Berpusat pada Yesus menunjukkan pada kita bahwa kita melakukannya tidak dengan serangkaian kemenangan dan pencapaian melainkan dengan kekalahan dan pelepasan. Memang bukan jalan yang suka dituju oleh ego namun inilah jalan rahasia langsung menuju Kerajaan Allah.


(Diterjemahkan: Fransisca Hadiprodjo - WCCM Yk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar