Rabu, 18 April 2012

Perjalanan Dalam Doa : Sebuah Pengalaman

Siriakus Maria Ndolu, OCarm *)


Meditasi membawa kita kepada keheningan roh dan ketenangan tubuh. Untuk mencapai keheningan dan ketenangan ini, kita harus mencurahkan waktu, tenaga, dan cinta. Tujuan meditasi adalah sikap berjaga-jaga penuh perhatian, bukan lamunan kosong atau ketenangan pasif. Meditasi adalah perziarahan kepada pusat diri kita sendiri, Kepada hati kita, masuk kedalam kesederhanaannya. Hal ini membutuhkan disiplin dan keberanian. Undangan Meditasi Kristiani adalah menghilangkan diri dan terserap ke dalam Allah.


Menurut pengalaman St. Yohanes Maria Vianey pelayanannya menjadi subur bukan karena kemampuan pengelolaan, melainkan terutama karena kekuatan doa. Doa itu powerfull, penuh daya.

Kita percaya bahwa "banyak hal menjadi lebih baik oleh daya energi yang mengalir dari doa". Kadang kita merasa doa itu sebuah "pekerjaan berat" karena tidak pandai berkata-kata. Tetapi suatu saat menjadi "sesuatu yang mengasyikkan", bukan karena lebih mahir merangkai kata-kata, melainkan teristimewa karena pemahaman kita mengenai doa telah berubah.

Doa lebih merupakan "diam-hening dihadapan Allah" seperti kata Nabi Elia. "Tuhan hidup, di hadirat-Nya aku berdiri" (1Raj 18:5). Doa sebenarnya lebih merupakan "mendengarkan Tuhan" daripada "berbicara dengan Tuhan." 

Meditasi Kristiani adalah salah satu bentuk doa yang membantu kita menghayati panggilan untuk terus-menerus hidup di hadirat Allah seperti Nabi Elia.

(Disarikan oleh Sr. Christera, ADM)

 *) Meditasi Kristiani, Jalan Sederhana Menjumpai Allah; Kanisius 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar