Rabu, 20 Februari 2013

Selasa Minggu I Prapaskah

Daily Lent Reflections - Fr. Laurence Freeman.


Beberapa waktu yang lalu ketika saya di India, salah seorang pemandu kami menyatakan bahwa ia dan keluarganya adalah ahli nujum dengan ini menambahkan pengetahuannya pada tempat yang sedang kami kunjungi. Tak lama kemudian orang-orang diam-diam mendekati dan meminta dia untuk membaca telapak tangan mereka. Seperti biasa tanggapannya adalah – ‘luar biasa, bagaimana dia bisa tahu ya…’ dsb.


Memang sulit untuk memungkiri kenyataan bahwa memang ada cara-cara untuk memuaskan rasa ingin tahu tentang masa depan kita dan diri kita. Apapun yang anda percayai pada kenyataannya jenis pengetahuan seperti ini, akan menyebabkan rasa ingin tahu itu menjadi tak terpuaskan – dan mudah sekali menjadi kecanduan.

Namun ada pengetahuan yang lebih bisa diandalkan – pengetahuan yang menurut para guru padang gurun lebih penting bagi perjalanan rohani kita bahkan lebih dari kekuatan melakukan mukjizat. Pengenalan diri bukan hanya rasional tetapi sesuatu pengetahuan yang terukur.Ini lebih dari sekedar kesadaran psikologis ataupun informasi mengenai diri kita sendiri. Ini bukan timbul dari rasa keingin tahuan yang berpusat pada diri sendiri atau terpesona pada diri kita sendiri. Kita bukanlah sasaran pengetahuan tentang diri kita. Pengetahuan ini murni dan permasalahannya tak terpisahkan. Pengetahuan ini dapat diajarkan yang akan menggerakkan kita dengan cepat mengikuti perkembangan diri kita. Dan mengubah dunia sepanjang yang kita tinggali 

Meditasi – inti dari ‘jalan ketidak tahuan’ yang dihasilkan oleh pengetahuan ini dan dapat kita temukan di pusat terdalam dari kesadaran diri kita (ruang tak terbatas di hati manusia). Ketika kita melakukan perjalanan ke pusat terdalam ini, suatu proses penyatuan dan perubahan akan terbentang. Pengetahuan rohani yang mengalir dari tempat itu tidak bersifat rahasia atau hanya untuk orang tertentu saja. Pengetahuan itu menyusup ke setiap tingkat kehidupan, emosi, pekerjaan, relasi dan sistem kepercayaan kita. Ego tidak lagi menjadi matahari yang kita kelilingi namun menjadi satelit yang bermanfaat, meskipun kecil, mengelilingi pusat semesta yang sejati.

Yang khusus dan yang menyeluruh, gambaran yang besar dan yang terinci, yang lokal dan yang global akan menemukan hubungan sebenarnya. Kita tahu – dalam pengenalan diri – tidak hanya siapa diri kita sebenarnya tetapi juga apa yang seharusnya kita lakukan.

Oleh Laurence Freeman OSB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar