Rabu, 27 Februari 2013

Melepaskan Diri

Lent Daily Reflection - Fr. Laurence Freeman.
Selasa Minggu II Prapaskah 2013

Setelah matahari terbit, ada satu keluarga mengendarai mobil untuk bepergian jauh. Ketika senja hari mereka tiba, anaknya keluar dari mobil dan melihat ke langit lalu berkata 'wah, mataharinya mengikuti kita!'

Suatu tahapan penting dalam pertumbuhan kejiwaan adalah yang dikenal dengan penemuan 'benda abadi'. Hal ini kita sadari bahwa benda itu ada, sekalipun kita tidak berada disitu. 

Sebelumnya kita begitu terpusat pada diri kita sehingga dengan polosnya kita yakin bahwa segala sesuatu ada hanya karena ada hubungannya dengan keberadaan kita. Proses pemisahan yang lama, lambat dan menyakitkan dimulai sejak dini saat kita berumur enam bulan dan mencapai masa sulit selama dua belas bulan berikutnya. Mulai agak tenang pada usia dua puluh empat bulan karena ego berkembang dan cukup kuat untuk mengatasi kenyataan yang menyakitkan dan tak dapat dihindari ini.

Meskipun demikian naluri untuk melekat dan mengendalikan lama tinggal dalam diri kita, biasanya sampai usia lanjut. Dengan demikian, pikiran dan perasaan kita seringkali kita rasakan seperti medan perang antara kekuatan yang berlawanan dengan rasa aman (kemilikan) dan bahaya (pemisahan). Kadang-kadang kita tidak belajar dari pengalaman: sehingga kita seperti mati dalam kesedihan hebat dan mengakibatkan banyak penderitaan pada mereka yang terpisah dari kita. Kita berhutang pada orang-orang yang kita cintai serta melepaskan hubungan dengan mereka sedini mungkin.

Inilah wilayah tempat psikologi dan spiritualitas saling tumpang tindih. Pemisahan menjadi pelepasan bila itu mau dicakup. Kerelaan ini muncul dari pengertian yang mendalam bahwa kenyataan itu lebih baik dijalani dengan merampas dan melepaskan bukannya dengan kelekatan dan kemilikan. Hanya pemahaman yang cerdas akan kebenaran ini tidak sanggup mengatasi kekuatan emosi dari pelepasan ini.

Meditasi adalah pengakuan yang dalam dan sempurna dari kebenaran ini. Begitu kita mulai latihan hari demi hari akan membiasakan kita secara bertahap, dengan proses pelepasan ini. Kita mulai dengan melepaskan pikiran-pikiran kita. Kita akhiri dengan melepaskan diri kita. Meditasi ada dipusat kedewasaan manusia. Meditasi membuka pintu yang perlu kita lalui untuk memasuki kepenuhan hidup.


sumber : www.meditasikristiani.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar