Senin, 07 April 2014

MINGGU KELIMA PRAPASKAH

WCCM  Daily Lent Reflections - Fifth Sunday Lent


 ‘Saudaramu’ kata Yesus kepada Marta ‘akan bangkit.’ Kata Marta kepada-Nya, ‘Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada wkatu orang-orang bangkit pada akhir zaman.’ Jawab Yesus: ‘Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku tidak akan mati selama-lamanya. Percayakan engkau akan hal ini?’

Kita tidak tahu seberapa tinggi Yesus atau apa makanan kesukaan-Nya. Dalam hal pemahaman kepribadian modern kita tidak tahu apa-apa. Kita bahkan tidak tahu kalimat sebenarnya yang diucapkan-Nya – kita menganggap Dia berbicara dengan bahasa Aram  tetapi perkataan-perkataan Yesus dicatat pertama kali menggunakan bahasa Yunani dan terjemahan baru dalam bahasa kita sekarang ini sepertinya bermunculan setiap beberapa tahun sekali (setiap kali lebih panjang sedikit dari yang sebelumnya). Untuk semua alasan tersebut saja, gagasan untuk mempercayai Yesus menimbulkan sikap skeptis yang mendalam. Kita bahkan mungkin memandang rendah mereka yang benar-benar percaya.

Apakah yang dimaksud Yesus percaya kepada-Ku atau beriman kepada-Ku? Kedua hal tersebut berbeda hanya jika kita mau berserah sedikit dalam kesadaran gaya selebriti kita yang sarat dengan media. Beriman pada seseorang berarti menyerahkan kesadaran sok tahu kita dan mengakui bahwa kita mungkin kurang tahu atau tidak tahu apa-apa – bahwa kita siap untuk tidak berilusi. Terkadang hal ini terjadi langsung. Terkadang memakan waktu seumur hidup. Seringkali, pada zaman kita sekarang ini, kita harus menunggu sampai hembusan napas yang terakhir. Apakah meditasi masa Prapaskah membuat pengalaman iman tempat  semua kepercayaan harus bergantung ini berbeda?
Ya, memang.

Laurence Freeman OSB

sumber : WCCM Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar