Jumat, 04 April 2014

JUMAT MINGGU KEEEMPAT PRAPASKA

WCCM Daily Lent Reflections - Friday Lent Week Four


Saya baru saja membeli sebuah komputer baru dan ketika saya memberi tahu nama saya untuk keperluan pembuatan kuitansi, salesman itu berkata ‘luar biasa’ dan menuliskannya. Itu adalah ungkapan sopan orang Amerika dan salah satu cara mengucapkan terima kasih; tetapi saya bertanya-tanya menuju arah mana bahasa dan cara berkomunikasi kita. 


Jika yang baru saja saya lakukan itu luar biasa, bagaimana dengan waktu yang dihabiskan untuk melihat matahari terbit di cakrawala laut atau meningkatnya kesadaran cara bayi memandang atau saat-saat hening dan diam terdalam waktu bermeditasi? Karena budaya kita menjadi semakin mekanis dan digital, maka hilanglah ritual-ritual yang selanjutnya dilihat sebagai hal yang tidak efisien, berbau turis atau kuno dan ketinggalan jaman. Namun pada kenyataannya, budaya adalah satu-satunya yang dapat melestarikan modus persepsi (cara pandang) yang esensial dan membagikan kebenaran umum yang tidak dapat dilakukan oleh yang lain.

Meditasi sangat penting untuk budaya dalam jenis krisis transisi kita karena meditasi membantu kita untuk mempertahankan relasi sakramental dan simbolis dengan kehidupan. Dalam relasi tersebut, hubungan langsung ditopang oleh misteri yang hidup dimana semua cakrawala kita bergeser bersama waktu dan usia. Hubungan dengan misteri ini penting untuk menopang hubungan kita dengan diri sejati kita dan juga, dengan cara yang intim dan penuh kasih, dengan sesama kita. Jika kita kehilangan hubungan ini maka semua akan terlepas. Jagalah dan, saat kita bertumbuh melalui tragedi dan komedi hidup, melodi pengalaman yang mengungkapkan kebenaran halus yang masuk bahkan melalui transaksi yang sangat biasa masih bisa terdengar.

Laurence Freeman OSB

sumber :  WCCM Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar