Sabtu, 01 Agustus 2020

Jalan Mantra



Bacaan Harian Bersama John Main
1 Agustus 2020

Meditasi adalah tersedianya diri kita pada keabadian. Di dalam kronologi waktu meditasi, sedapat mungkin kita berada sepenuhnya di hadirat Allah. Dari sudut pandang kita, di dalam meditasi, kita berada bersama Dia. Allah beserta kita. Yesus, mengungkapkan kemuliaan Bapa kepada kita di dalam hati kita. Memurnikan hati kita untuk pantulan kemuliaan ini adalah tujuan dari mantra.

Mantra melatih kita untuk mendengarkan sehingga membawa kita menuju kepenuhan diri, menuju Allah, di saat kini ketika kita sepenuhnya meninggalkan masa lalu dan menempatkan masa depan kita di tangan Allah.

Dalam meditasi, kita tidak berpikir tentang masa lalu ataupun merencanakan masa depan karena kita terbuka pada keabadian, keabadian saat kini Allah. Inilah pentingnya mantra karena mantra menghentikan pemikiran masa lalu, masa depan dan menjadikan kita sepenuhnya terbuka pada hadirat Allah.

Dengan demikian meditasi merupakan jalan penyangkalan diri. Dengan demikian meditasi juga merupakan jalan disiplin, jalan askese. Semuanya ini, penyangkalan diri, disiplin, askese dirangkum dan disatukan dalam tindakan iman yaitu mantra, saat kita mengucapkannya dengan ketaatan yang selalu semakin mendalam.

The Way of Unknowing

Refleksi Bacaan Harian Bersama John Main
1 Agustus 2020

Dimanakah kita meletakkan masa depan kita? Kita begitu terlatih untuk merancang masa depan yang ingin kita raih. Kita melakukannya dengan perencanaan yang matang, dengan berbagai strategi yang kita pikir akan semakin memastikan masa depan yang ingin kita bentuk bagi diri kita.

Namun dalam meditasi kita dihadapkan pada sesuatu yang sederhana namun tidak mudah untuk kita lakukan, yaitu agar kita dapat hidup sepenuhnya kita harus mengikuti Yesus dengan menyangkal diri, mengucapkan mantra Maranatha, meninggalkan semua pemikiran, baik pemikiran mengenai masa lalu, masa kini dan termasuk semua rancangan kita akan masa depan. Kita masuk dalam misteri masa kini Allah yang abadi.

Pater John Main mengatakan, “Mantra melatih kita untuk mendengarkan sehingga membawa kita menuju kepenuhan diri, menuju Allah, di saat kini ketika kita sepenuhnya meninggalkan masa lalu dan menempatkan masa depan kita di tangan Allah."  Dalam meditasi kita menempatkan masa depan kita di tangan Allah. Beliau juga mengatakan, “Keheningan doa kita adalah keheningan dari meninggalkan secara total , semuanya diserahkan ke tangan Allah. Kemudian paradoks menjadi jelas bagi kita -- bahwa dengan menyerahkan segala sesuatu yang terbatas, kita dipenuhi dengan yang tak terbatas, kita dipenuhi oleh Allah.”

Dan apakah rancangan Allah bagi kita? Kitab suci mengatakan bahwa rancangan Allah adalah rancangan yang membawa pada damai sejahtera bagi kita, anak-anak yang sangat dikasihi-Nya.

Tuhan memberkati. 🙏
Berkah Dalem. 💖


Sumber: Komunitas Meditasi Kristiani Nas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar