Minggu, 02 Agustus 2020

Perjalanan Menuju Pusat Hati



Bacaan Harian Bersama John Main
2 Agustus 2020

Meditasi menuntut sesuatu dari kita. Meditasi adalah sebuah disiplin. Tidak cukup hanya dengan membaca buku atau mengikuti kursus tentang meditasi. Anda harus praktek/latihan. Dalam latihan, anda akan menemukan tempat anda. Namun untuk dapat menemukan tempat anda, anda harus mengecilkan diri anda terus menerus sampai menjadi satu titik.


Kita semua tahu bahwa tidak ada yang lebih buruk daripada menganggap diri paling penting. Tidak ada yang lebih buruk dari mementingkan diri sendiri. Tujuan meditasi adalah untuk memasuki titik pusat diri kita yang merupakan pengalaman transendensi diri, melangkah maju. Kita sepenuhnya meninggalkan diri kita dan ego kita dikecilkan, dikecilkan dan dikecilkan sampai kita menemukan tempat kita tetapi tanpa kebesaran.

Untuk sampai ke titik di pusat diri kita sama seperti menyesuaikan fokus lensa kamera. Bila kita sudah mengecilkan diri sampai menjadi satu titik dan ketika kita diam, cahaya akan bersinar ke dalam diri kita, ke dalam hati kita. Itulah cahaya Allah, cahaya yang memberi pencerahan dan menyinari seluruh keberadaan kita. Begitu kita mencapai titik dan keheningan tersebut cahaya akan bersinar di dalam hati kita untuk selamanya. Jangan salah paham dengan apa yang saya katakan.

Untuk menapaki jalan ini anda tidak memerlukan sifat atau bakat khusus kecuali kemampuan umum untuk memahami bahwa kita harus melampaui mementingkan diri dan keterpusatan pada diri sendiri. Dan untuk memahaminya kita tidak memerlukan banyak kecerdikan. Kita harus mengakarkan diri kita bukan pada cinta-diri tetapi pada kasih universal. Kita menjadi pribadi, bukan untuk diri kita sendiri, tetapi untuk orang lain, untuk semua, untuk kesemuanya.

Moment of Christ



Refleksi Bacaan Harian Bersama John Main
2 Agustus 2020

Pater John Main mengatakan bahwa hal yang paling utama adalah praktek meditasi. Dalam meditasi kita berlatih untuk meninggalkan ego, meninggalkan sang diri, untuk menemukan diri sejati kita. Saat kita diam dalam keheningan yang mendalam melalui pengucapan mantra Maranatha, kita semakin menanggalkan diri kita, dan hidup sepenuhnya, hidup yang disinari oleh cahaya kasih Allah yang menerangi seluruh keberadaan kita. Kita akan menjadi pribadi yang hidup bukan hanya untuk diri kita sendiri, melainkan untuk sesama, dan seluruh ciptaan.

“Jalan ini adalah jalan kehilangan diri,” menurut Pater John Main, “karena perhatian kita seluruhnya terserap di dalam Kristus. Dalam keterserapan inilah kita meninggalkan semua keterbatasan.” Beliau juga mengatakan, "seluruh keberadaan kita harus masuk ke dalam proses pengosongan ini, mengosongkan semua gangguan, semua keinginan, sehingga kita dapat hidup dan hidup sepenuhnya dalam misteri kasih Kristus yang menebus."

Tuhan memberkati. 🙏
Berkah Dalem. 💖



Tidak ada komentar:

Posting Komentar