Senin, 16 Desember 2013

WAKTU PENANTIAN DI PADANG GURUN

RENUNGAN ADVEN MINGGU KE 3
Fr. Laurence Freeman, OSB
Meditasi adalah semacam pengalaman di padang gurun, dimana kita berhadapan dengan kebenaran semata. Latihan meditasi mengajarkan kita untuk hidup bahagia dengan segala kesederhanaan dan tanpa sesuatu yang berlebihan



Yohanes Pembaptis terpanggil untuk tinggal di padang gurun. Ia tinggal sendiri disana dan makan belalang dan madu hutan. "Ia berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya." Ia tidak minta untuk tinggal di hotel dan makan di restoran tetapi banyak orang datang kepadanya dan ia mempunyai pengaruh kuat pada para penguasa waktu itu. Ia bebas dari segala kepentingan pribadi dan godaan untuk mencari kemapanan yang banyak dicari orang. Ia mencintai kebenaran dan mewartakan kebenaran apa adanya. Pada akhirnya, karena rencana busuk dari raja, ia harus membayar mahal dengan nyawanya sendiri layaknya seperti para nabi lainnya. Adven bukan hanya menunggu sesuatu terjadi. Tapi menunggu dengan penuh pengharapan dan tinggal dalam kebenaran, hidup dengan nafas kebenaran. Tidak ada kompromi untuk kebenaran sekecil apapun dan kebenaran yang dibelokkan yang menggrogoti keutuhan diri kita.

Meditasi adalah semacam pengalaman di padang gurun, dimana kita berhadapan dengan kebenaran semata. Latihan meditasi mengajarkan kita untuk hidup bahagia dengan segala kesederhanaan dan tanpa sesuatu yang berlebihan. Dari dalamnya muncullah kasih karena kita menjunjung tinggi kebenaran. Kita berada sendiri tetapi kita tidak merasa sendirian. Kita bukanlah kumpulan orang-orang yang hanya mementingkan ego kita. Kita berkembang dengan kebebasan yang dimiliki oleh Yohanes Pembaptis. Ia menyadari bahwa ia melayani seseorang yang jauh lebih besar dari padanya. Jika kita mengetahui itu, maka tidak ada pengorbanan yang terlalu sulit untuk dilakukan.

Diterjemahkan oleh ibu Lia Angela

Tidak ada komentar:

Posting Komentar