Rabu, 04 Desember 2013

PERJALANAN MENUJU NATAL


Refleksi Masa Advent
Minggu Pertama Masa Adven


Permulaan kalender liturgi hari ini dengan sukacita membedakan diri dengan kalender sekular yang dimulai pada tanggal 1 Januari di Barat dan di Timur, dengan kalender lunar mereka dimulai beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian. Kebanyakan waktu kita akhir-akhir ini dihabiskan dalam zona sekular – suatu waktu dimana kita dibayar dan menjalaninya sebagai sumber stress. Kita kehilangan sesuatu yang oleh jaman sebelumnya diterima begitu saja – keberadaan lapisan waktu yang lain, waktu kudus, yang terjalin dengan waktu sekular dan mencegahnya menjadi terlalu terobsesi dengan kekhawatiran materialistik.
 
Pemahaman modern kita tentang liburan yang digaji adalah hasil dari hilangnya waktu kudus yang pernah menyediakan orang banyak waktu libur, perayaan-perayaan dan perziarahan-peziarahan, untuk memberi keragaman yang diperlukan oleh hidup untuk menjaga kita tetap seimbang. Tetapi, tentu saja, ada banyak manfaat dari sekularisasi dan teknologi. Ada lebih banyak anak dan ibu yang selamat melalui proses kelahiran daripada di jaman pre modern dan ada banyak alasan untuk merayakan cara-cara berkomunikasi yang baru yang telah kita capai secara teknologi dan sosial.

Namun kehilangan waktu kudus telah membuat kita rusak dan terasing dari bagian terpenting dari diri kita sendiri yang adalah sumber keutuhan, keseimbangan dan kasih. Kesembuhannya menjadi prioritas di jaman kita sekarang ini. Meditasi memanusiakan kita kembali dan tepatnya lembaga-lembaga sosial kita karena meditasi menghubungkan kita lagi dengan dimensi realitas ini.

Perbedaan apa yang dibuat oleh kebangkitan dimensi waktu ini? Dimensi waktu ini menunjukkan kepada kita bahwa apa yang kita nanti sudah ada di sini. Dan, dalam masa Adven ini, kita ingat bahwa pembentukan realitas Kristus di dalam diri kita terjadi melampaui waktu. Oleh karenanya setiap hari merupakan hari baru yang mengejutkan, tetapi hidup kita secara keseluruhan memiliki kesatuan yang mengagumkan.

 Mereka yang relijius dan pergi ke gereja dapat mengalami, pada tingkat tertentu, dimensi waktu kudus ini. Namun latihan harian meditasi dapat memperdalam dan menyatukannya. Bagi mereka yang tidak memiliki unsur relijius dalam hidup mereka, waktu-waktu bermeditasi menjadi lebih diperlukan. Kita belajar melalui kediaman menanti dengan penuh kesetiaan dalam bermeditasi bahwa apa yang kita tuju sebenarnya telah bergerak menghampiri kita.

Laurence Freeman OSB - laurence@wccm.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar