Rabu, 11 Desember 2013

TERBUKA PADA DOA YESUS DALAM HATI KITA

Mujizat yang kita peroleh adalah bahwa Doa-Nya menjadi doa kita.



Saran saya ialah untuk melihat waktu meditasi anda bukan sebagai waktu yang menjadi milik anda. Lihatlah waktu meditasi anda, doa anda tidak sebagai milik anda tetapi sebagai doa Yesus sendiri. Selama kita berpikir bahwa meditasi kita atau doa kita untuk kepentingan kita sendiri, maka kita tidak dapat secara penuh memulai peziarahan kita. Waktu itu adalah milik Dia, doa itu adalah milik Dia juga. Mujizat yang kita peroleh adalah bahwa Doa-Nya menjadi doa kita. Mujizat ini membawa kita pada kepercayaan yang penuh dan tak tergoyahkan kepada Bapa, yang dalam Injil dikatakan sebagai pengharapan. Kita bermeditasi dengan pengharapan daripada keinginan: tanpa ragu-ragu dan dengan sikap seperti anak-anak yang terbuka pada Allah.

Kita belajar mengucapkan mantra dengan cara yang sederhana. Kita tidak menganalisanya, atau melihat hasilnya, sama seperti kalau kita berdagang. Kita mengucapkannya dengan tulus, dengan cinta yang mengosongkan diri. Cinta yang mengosongkan diri akan diisi oleh kekuatan Allah dan bahwa kita menjadi satu dengan Allah karena kita dicinta dan mencinta. Syarat satu-satunya adalah kita sungguh-sungguh tidak mementingkan diri sendiri, yang dinyatakan dengan meninggalkan secara penuh segala pikiran, imajinasi, pengertian dan, yang terpenting, doa kita sendiri. Dengan demikian kita terbuka pada doa Yesus dalam hati kita.

Word Made Flesh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar