Sabtu, 04 April 2015

SABTU MALAM PASKAH 2015



WCCM Lent Reflections 2015

HOLY SATURDAY
Mrk 16:1-7:
Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah batu yang memang sangat besar itu sudah terguling.

Tidak ada gereja hari ini. Kami berada di ruang keberangkatan menunggu pesawat datang untuk membawa kami pesiar yang sudah lama kami tunggu-tunggu.
Saat berjaga malam ini kita mengingat semua penantian manusia ribuan tahun sejak Big Bang, melalui masyarakat primitive dan kecanduan kita akan kesejahteraan, pencerahan bertahap, sering kambuh dalam kebiadaban dan pada akhirnya perjumpaan kita dengan sumber keberadaan kita yang hening, penuh kasih dan tak terlihat, pada tingkat kita sendiri dan dalam daging. Waktu runtuh ke dalam dirinya sendiri tanpa kehilangan makna atau kejelasannya. Untuk sesaat kita melihat sekilas perpaduan, kesatuan dan keterberkatan semua pengalaman kita. Bahkan yang terburuk juga termasuk dan ditransformasikan. Namun memang batu itu sangat besar.


Mereka mengatakan bahwa dalam versi pertama Injil Markus, Dia tidak memasukkan Kebangkitan. Setiap orang tahu tentang apa semua itu dan sangat sulit untuk menjelaskan tentang Kebangkitan dengan kata-kata. Ketika Injil-Injil memang menceritakan Kebangkitan, maka kisah itu lebih tentang bagaimana orang-orang mengalaminya daripada apa yang dapat ditangkap oleh CCTV jika saat itu sudah ada. Dengan intens, detil-detil nyata disampaikan secara lisan selama beberapa dekade sebelum dituliskan, bersinar dengan sebuah makna dan kuasa melebihi yang tampaknya. Yang biasa diubah rupa oleh yang nyata. Makna dan tujuan keberadaan manusia mengungkapkan dirinya pada tingkat yang lebih dalam daripada pikiran dan menunjukkannya pada tingkat di mana sumber kasih, kreatif dan kasih penebusan itu sendiri ada.

Bagian dari diri kita berkata – dan itu tidak apa-apa – sangat menarik tapi, jangan bercanda, tidak mungkin itu nyata. Dewasalah dan jadi nyata. Itu hanya mitos yang indah. Tapi jika kita menyangkal kebenarannya, kita menjadi tidak jujur pada bagian diri kita yang dibangkitkan dan terus diterangi selama beberapa dekade hidup kita dengan berita ini. Inilah bagian diri kita yang menggapai melampaui diri kita sendiri dan melampaui bintang-bintang.

Salam Kasih
Laurence Freeman OSB
Diterjemahkan: Sisca Indrawati H – WCCM Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar