Minggu, 17 Desember 2017

Tetap setia


Anugerah Roh yang diberikan kepada kita semua adalah tanpa batas. Anugerah itu dicurahkan secara penuh oleh Allah melalui Roh-Nya kepada kita semua dan tanggapan kita seharusnya mencerminkan kepenuhan dan kemurahan hati Allah. Panggilan bagi umat Kristiani itu tidak untuk ditanggapi dengan setengah tengah, kadang-kadang saja dan tidak sepenuh jiwa dan raga.


Panggilan ini meminta kita untuk menanggapinya dengan segala kemurahan hati kita, dengan semua yang kita miliki pada saat ini. Dan kita mempunyai banyak untuk diberikan. Kita mempunyai hati, pikiran kita, hidup kita, semuanya, ketika kita bermeditasi, disatukan, dimurnikan dan diselaraskan pada Kristus. Semua yang ada pada kita diselaraskan dengan Allah, degan cintaNya. Tidak ada yang disingkirkan dan itulah sebabnya kita harus mengucapkan mantra dengan kesetiaan yang penuh, murah hati dan perhatian penuh.

Anugerah itu diberikan kepada kita. Yang harus kita lakukan, setiap dari kita, adalah terbuka pada anugerah itu, menyadari anugerah itu. Tetapi kita harus melakukannya sendiri dan mengikuti jalan kita dengan kesederhanaan, kerendahan hati dan dengan lemah lembut. Kita harus belajar untuk sabar dengan diri kita waktu kita belajar untuk menjadikan mantra berakar dalam hati kita. Hanya diperlukan usaha yang kecil.

Semuanya diberikan kepada kita dan pada dasarnya yang diminta dari kita hanyalah kesetiaan pada perziarahan harian kita dan kita memberikan prioritas utama pada perziarahan ini di dalam hidup kita.  Kesetiaan menuntun kita untuk menyadari bahwa anugerah itu sedang diberikan. Jadi, setiap pagi dan malam, kita kembali ke meditasi kita dan selama meditasi kita tetap setia pada mantra, anugerah itu akan datang pada kita, siklus menjadi lengkap.


The Way of Unknowing – John Main, OSB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar