Minggu, 01 Oktober 2017

Kesetiaan dan Kesabaran


Orang sering bertanya "Bagaimana pengalaman doa itu?" Dengan itu mereka maksudkan, "Apa yang terjadi?" Dalam keheningan - damai. Dalam keheningan - kehadiran. Dan keheningan yang mendalam. Jalan menuju keheningan memerlukan kesabaran yang tinggi, kesetiaan yang tinggi dan dalam tradisi meditasi, kita perlu mengucapkan mantra kita. Seperti yang dikatakan oleh Yohanes Kasianus, mantra terdiri dari semua yang dapat dipikirkan oleh otak manusia dan semua yang dapat dirasakan oleh hati manusia.


Kata yang singkat menghantar dan membawa kita pada keheningan dimana keheningan merupakan enersi yang kreatif. Berapa lama kita akan mencapai itu bukanlah menjadi perhatian kita. Bagi Tuhan seribu tahun sama dengan satu hari. "Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari" (2 Ptr 3:8). Yang penting adalah kita dalam jalan itu dan ini berarti kesederhanaan dari meditasi harian kita, setiap pagi dan setiap malam.

Kehebatan jalan ini dapat ditanggap dari surat St. Paulus ke jemaat di Roma. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.(Rm 12: 1-2).

Moment of Christ – John Main, OSB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar