Sabtu, 12 Agustus 2017

Peziarahan kita


Kita tidak dapat mencapai atau memperoleh konsentrasi yang sempurna. Sebagaimana dikatakan oleh St. Paulus bahwa "kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa" (Rm 8:26). Tidak ada jalan pintas yang akan memberikan hasil secara cepat. Tidak ada mistisisme yang terjadi dalam waktu sekejap. Tetapi ada sebuah jalan bagi kita untuk mempersiapkan diri kita bagi datangnya anugerah Tuhan, terang Roh Kudus itu. Mantra menenangkan pikiran kita dan menarik semua pengindraan kita pada sebuah titik tunggal - titik fokus perhatian kita. Titik itu kita pahami sebagai kesederhanaan yang penuh yang menuntut seluruh perhatian kita.


Meditasi bukanlah sebuah teknik doa. Ia adalah sebuah sarana sederhana yang luarbiasa yang membawa kita ke dalam sebuah kesadaran bahwa Roh yang berdoa di dalam hati kita: "Abba, Bapa". Saya mengatakan "sederhana" bukan "mudah". Jalan kesederhanaan dengan segera menjadi sebuah perziarahan dalam mana kita akan mengalami kesulitan mengarungi perziarahan kita. Tetapi kita tidak sendirian pada perziarahan itu.

Kita mempunyai baik komunitas orang-orang yang beriman dan yang tetap bertekun dalam bermeditasi maupun bimbingan Roh Kudus yang berada di dalam hati kita. Pada satu sisi kita menyerahkan diri kita, tetapi pada sisi yang lain kita kembali menjadi diri kita yang sejati. Buah dari kesederhanaan mantra adalah sukacita yang tak dapat dilukiskan dan kedamaian yang berada di luar nalar kita.

Word into Silence – John Main, OSB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar