Sabtu, 29 Juli 2017

Menjadi sederhana - (2)


Dalam beberapa hal, meditasi mirip seperti pengeboran minyak dan kita harus terus menggali hati kita, dan dalam ajaran Kristiani, dengan memasuki diri kita yang paling dalam berarti kita dapat menemukan harta karun yang dimiliki oleh kita semua, yaitu Roh Allah, di kedalaman diri kita sendiri. Sangat baik jika anda dapat bermeditasi menjelang pagi atau menjelang malam.


Setiap orang harus menemukan sendiri waktu yang cocok untuk bermeditasi di sela-sela kesibukan hariannya. Jika memungkinkan, mulailah pagi dan malam anda dengan meditasi. Saya pikir baik kalau kita bermeditasi setelah kita mandi, atau paling tidak cuci muka dan tangan anda sehingga anda dapat menghilangkan debu dari tempat kerja anda atau juga rasa kantuk anda. Mandi menyegarkan tubuh kita agar tidak mengantuk selama bermeditasi.

Kemudian kita menyiapkan roh kita dengan bernafas teratur, tenang dan dalam. Persiapan ini merupakan tanda bahwa kita mau melakukan sesuatu yang penting. Ingatlah bahwa meditasi berarti memasuki hadirat Allah dimana setiap dari kita belajar untuk menjadi dirinya sendiri, menjadi orang sesuai dengan panggilan kita. Untuk bermeditasi kita harus mengabaikan segala imajinasi dan termasuk juga imajinasi tentang diri kita sendiri. Sehingga ketika kita bermeditasi kita menanggalkan semua topeng-topeng kita.

Kita meletakkannya di lantai dan kita mulai menjadi orang yang sesungguhnya, kita dalam kesederhanaan yang sepenuhnya dan kemudian kita mulai mengucapkan mantra kita - ma - ra - na - tha. Ingatlah bahwa kita mengucapkan mantra tidak untuk membuat orang lain kagum pada kita atau untuk menciptakan imajinasi tentang diri kita, walaupun itu imajinasi yang bersifat rohani. Kita mengucapkan mantra kita untuk dapat melepaskan semua imajinasi, semua kata-kata sehingga kita dapat menjadi sungguh-sungguh sederhana dan kita harus duduk diam.

The Door to Silence – John Main, OSB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar