Minggu, 02 Juli 2017

Berusaha bersatu dengan Allah

Semua dari kita mungkin sudah mendengar, saya pikir, apa yang dikatakan oleh George Herbert dalam puisinya, "Doa merupakan darah bagi jiwa". Kita tahu bahwa pengalaman akan Allah akan membuat kita lebih hidup dan kita menemukan tempat kita. Tetapi bagaimana cara sekeliling kita berdoa? Kita cenderung berpikir bahwa doa adalah urusan kita pribadi dan keterlibatan kita di dalam masyarakat dilihat sebagai urusan lain yang tidak berhubungan dengan doa kita.


Tetapi di dalam Kitab Perjanjian Baru hanya ada satu kenyataan utama yang menjadi pemersatu dan kenyataan itu adalah cinta: cinta pada Allah, cinta pada sesama, cinta pada diri sendiri. Yesus adalah penjelmaan dari Allah dan di dalam Kitab Perjanjian Baru Dia adalah cinta Allah Bapa yang turun ke dunia dan menjadi manusia. Ajaran-Nya adalah hidup berkomunitas; dan ajaran Yesus adalah jalinan persaudaraan dalam menanggapi kenyataan yang diluar nalar mereka, tetapi menyertakan mereka dan membuka hati mereka untuk bersatu dengan Allah.

Dalam meditasi kita berusaha untuk menjadi diri kita yang sesungguhnya dan datang ke hadirat Allah yang sebagai Allah dan yang paling utama untuk kita ketahui ialah bahwa kita tidak berusaha untuk memiliki Allah atau mengubah kehendak Allah. Kita berusaha menjadi satu dengan Dia. Saya pikir benar kalau dikatakan bahwa ada cakrawala baru dan mengagumkan dalam doa ketika kita menemukan kita dapat saling berbagi pengalaman ini dengan sesama kita. Dengan saling berbagi dalam meditasi bersama, kita menerima satu sama lain sebagaimana kita adanya.


The Door to Silence – John Main, OSB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar