Rabu, 02 Desember 2015

Kebebasan Roh

Kita harus puas dengan hanya mengucapkan mantra kita. Lupakan segala pikiran untuk melihat kemajuan meditasi anda, lupakan harapan akan mendapat pencerahan, lupakan segala perhatian pada diri anda dan ucapkan mantra anda. Ini adalah kebebasan roh. Saya pikir setiap orang tahu bahwa dikedalaman hatinya, kita memiliki panggilan untuk menjadi manusia yang merdeka, dan kita mempunyai kemampuan untuk menjadi manusia yang merdeka, dan semua dari kita mengetahui bahwa kita tidak dapat menjalankan hidup kita secara utuh kalau kita terjebak pada segala macam urusan kecil yang tidak penting, jika kita disibukkan oleh hal hal yang bersifat sementara.


Ketika kita mendengar kata merdeka, kita cenderung berpikir tentang kebebasan untuk bertindak apa yang kita inginkan. Tentu ini merupakan salah satu bagian dari segala kehidupan. Tetapi kebebasan dalam roh seperti yang dikatakan dalam Perjanjian Baru bukanlah kebebasan untuk bertindak (to do). Tetapi sesungguhnya kebebasan untuk menampilkan diri (to be), menjadi diri kita apa adanya, menjadi utuh: semua kemampuan yang ada dalam diri kita menjadi satu dan utuh dalam keselarasan.

Kita harus hati-hati agar kita tidak terperangkap dalam gagasan tentang meditasi, dalam pengertian teoritis. Teori, yang kita kenal melalui latihan meditasi kita, yang kita temukan di dalam hati kita sendiri akan membuat kita takjub, tetapi kita harus menemukannya sendiri. Inilah sebabnya latihan harian begitu penting. Kita harus belajar untuk bermeditasi secara serius, untuk mengenali bahwa Roh Allah yang menciptakan alam semesta tinggal di hati kita dan, dalam keheningan, mengasihi kita semua, dan kita harus memasuki hati kita untuk menemukan Roh Allah di dalam roh kita sendiri.

(The Door to Silence - John Main, OSB)

 sumber: www.wccm.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar