Rabu, 20 Mei 2015

Terbuka Pada Karunia

Kita perlu murah hati untuk membuat seluruh hidup kita serasi dengan roh yang bersemayam di dalam hati kita.Semua dari kita mempunyai pelanturan yang berasal dari hidup kita.Kita mempunyai hal-hal yang membuat kita prihatin, hal-hal yang mencemaskan kita, hal-hal dimana kita bertanggung jawab. Jadi apa yang harus kita lakukan ialah menempatkan seluruh hidup kita agar serasi dengan pencarian ini, perziarahan ini, yaitu perziarahan menuju hati kita sendiri. Itu merupakan sebuah perziarahan yang menuntun kita untuk ke roh yang menyegarkan, hati yang jernih dan roh yang menghidupkan.

Meditasi tidak berarti kita berbalik meninggalkan hidup dan tanggung jawab kita. Malah sebaliknya, dengan meditasi kita menjadi terbuka sepenuhnya pada karunia kehidupan yang diberikan pada kita. Ini adalah karunia akan kehidupan kekal, kehidupan kekal dimana kita diundang untuk terbuka pada saat kini. Kita perlu orang yang bertanggung jawab, orang yang tanggap, untuk menanggapi karunia kehidupan kekal.Seperti yang dikatakan Yesus kepada kita, kehidupan kekal adalah mengenal Bapa kita yang disurga."Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus" (Yoh 17:3). Dalam meditasi kita mengesampingkan segala sesuatu yang fana agar kita bisa memahami yang baka.

(Moment of Christ – John Main, OSB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar