Jumat, 20 Februari 2015

JUMAT SETELAH RABU ABU


WCCM Lent Reflections 2015 - Friday after Ash Wednesday


Matius 9:14-15:

"Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?" 


Dalam era digital realitas virtual melihat lebih nyaman daripada kenyataan. Segala dorongan nafsu dapat langsung dipuaskan. Anda dapat membayar lebih untuk pengiriman yang sampai pada hari yang sama. Jika anda lupa nama seorang aktor, Google dapat membantu ingatan anda. Jika anda ingin sayur yang sudah tidak musim lagi, anda tinggal mencari supermarket yang tepat. Praktisnya, semua itu adalah gairah hidup abad 21 (dalam Dunia Pertama) yang enggan kita lepaskan.



Bahaya yang mungkin timbul adalah adanya jarak menakutkan dari dunia dimana kekecewaan dan kehilangan tak terhindarkan lagi. Kita merasa hak-hak manusiawi kita dilecehkan ketika keinginan konsumerisme kita tidak dipenuhi. Kepuasan menjadi rasa palsu yang secara permanen membuat kita rapuh, terlepas dan egois.


Yesus membela murid-murid-Nya karena tidak berpuasa saat Dia bersama mereka. Tentunya Dia adalah seorang teman yang periang dan menyenangkan. Namun Yesus memperingatkan mereka akan perpisahan yang akan terjadi dan bersiap-siap untuk kehilangan. Ada siklus waktu bagi segala sesuatu dalam hidup ini yang bahkan toko stok 24 jam terbaik pun tidak dapat mengubahnya. 


Blake mengatakan 'kecuplah sukacita saat dia terbang.  Latihan Masa Prapaskah, yang dilandaskan pada hari meditasi, membantu kita untuk menjadi realistis dan bahagia. Keduanya berjalan bersama sedemikian rupa sehingga konsumerisme - menjadi materialistis- tidak pernah dapat memahaminya. 



Salam kasih

Laurence 

Diterjemahkan : Fransisca Indrawati H.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar