Kamis, 17 Januari 2013

Miskin dihadapan Allah


Yohanes Kasianus berbicara tentang tujuan meditasi ialah untuk membatasi pikiran melalui kemiskinan satu kata. Kemudian ia menerangkan maksudnya dalam satu kalimat. Ia berbicara tentang menjadi 'benar-benar miskin'. Meditasi memberikan anda pengertian baru tentang kemiskinan. Ketika anda setia mengucapkan mantra, anda akan mulai memahami secara lebih mendalam, dari pengalaman anda sendiri, apa yang dimaksud Yesus ketika Ia berkata: 'Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah' (Mat 5:3). Anda juga akan belajar tentang makna kesetiaan ketika anda setia dan tekun mengucapkan mantra anda.


Dalam meditasi kita menyatakan kemiskinan kita dengan meninggalkan semua kata-kata, pikiran, imajinasi kita. Kita melakukan hal ini dengan mengarahkan pikiran kita kepada kemiskinan satu kata. Dan dengan demikian proses meditasi merupakan proses untuk menjadi sederhana. Agar kita dapat melihat manfaatnya, kita perlu bermeditasi dua kali sehari dan setiap hari tanpa mengenal hari libur. Waktu minimum untuk bermeditasi adalah duapuluh menit, waktu rata-rata adalah duapuluh lima atau tigapuluh menit. Sangat dianjurkan untuk bermeditasi pada tempat dan waktu yang sama setiap hari karena hal ini akan membuat meditasi menjadi irama kehidupan kita sama seperti irama denyut nadi. Hal yang terpenting yang perlu diingat tentang meditasi adalah kesetiaan untuk mengulangi mantra dalam seluruh waktu yang disisihkan, seluruh waktu yang apa dikatakan The Cloud of Unknowing sebagai 'waktu untuk bekerja'. 

Word into Silence

Tidak ada komentar:

Posting Komentar