Perhatikan kata-kata Yesus, "Barangsiapa
mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa
kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya" (Mat 10:39). Bermeditasi bearti kehilangan nyawa, karena
kita masuk dalam hadirat Allah. Tidak ada dari kita yang pernah menemukan
dirinya yang sebenarnya, kalau kita tidak pernah menyiapkan jalan dimana kita
membiarkan kita kehilangan nyawanya untuk Kerajaan Allah.
Jumat, 18 Desember 2015
Rabu, 09 Desember 2015
Roh yang sehat
Masalah besar yang dihadapi oleh kita semua ialah
memutuskan mana yang penting dan mana yang tidak terlalu penting; untuk membedakan mana
yang fana dan mana yang baka. Penulis Inggris di abad pertengahan Yohanes dari
Salisbury, menulis: 'Jika anda benar-benar mencari kebenaran, anda tidak boleh membuang-buang waktu
mengurusi hal-hal yang sepele". Hal ini berlaku untuk kita pada zaman sekarang. Jika kita
benar-benar mau mencari kebenaran, kasih Allah, kita tidak boleh melekat pada hal-hal
sepele yang tidak terlalu penting.
Rabu, 02 Desember 2015
Kebebasan Roh
Kita harus puas dengan hanya mengucapkan mantra
kita. Lupakan segala pikiran untuk melihat kemajuan meditasi anda, lupakan harapan akan
mendapat pencerahan, lupakan segala perhatian pada diri anda dan ucapkan mantra anda. Ini
adalah kebebasan roh. Saya pikir setiap orang tahu bahwa dikedalaman hatinya, kita memiliki
panggilan untuk menjadi manusia yang merdeka, dan kita mempunyai kemampuan untuk menjadi manusia
yang merdeka, dan semua dari kita mengetahui bahwa kita tidak dapat menjalankan
hidup kita secara utuh kalau kita terjebak pada segala macam urusan kecil yang tidak penting,
jika kita disibukkan oleh hal hal yang bersifat sementara.
Rabu, 04 November 2015
Terang mengalahkan kegelapan
Seperti yang kita ketahui bahwa kita memulai
meditasi dengan segala macam keragu-raguan. Kita bahkan tidak memahami mengapa
kita bermeditasi. Saya pikir banyak dari kita memulainya sebagai meditator yang
ogah-ogahan. Kita mendengar tentang meditasi dan kita memulainya tapi tidak
dengan sepenuh hati. Tetapi perlahan-lahan seberkas cahaya mulai tampak. Dan
kita menduga bahwa ada sesuatu terjadi. Kegelapan masih menyelimuti kita tetapi
tampak ada titik terang.
Rabu, 28 Oktober 2015
Sabda yang hidup dalam diri kita
Meditasi adalah proses yang sederhana dan alami. Meditasi adalah
proses yang memunculkan diri kita yang sebenarnya, yang siap dengan hati
terbuka menerima roh Yesus yang tinggal dalam hati kita. Pewahyuan ini muncul
ketika kita menyangkal diri, mengesampingkan segala perwujudan dari kesadaran
kita seperti pikiran-pikiran, kata-kata, gambaran-gambaran kita dan dengan
demikian kita bergerak masuk ke tingkat kesadaran itu sendiri.
Jumat, 16 Oktober 2015
Allah tinggal di hati kita
Kita perlu bermeditasi setiap
hari. Meditasi bagi roh sama seperti makanan atau udara bagi tubuh. Diri kita
harus menjadi damai, tenang dan mempunyai iman jika kita ingin hidup mengikuti
cahaya Ilahi. Dalam Perjanjian Baru berulang kali dikatakan bahwa cahaya
bersinar di dalam hati kita. Sehingga apa yang kita butuhkan ialah dengan rendah
hati dan kasih terbuka terhadap cahaya itu.
Sabtu, 03 Oktober 2015
Tubuhmu adalah Bait Roh Kudus
Kita
cenderung berpikir bahwa waktu bermeditasi kita tidak berbuat apa-apa. Saya
pikir banyak orang juga berpikir bahwa meditasi merupakan persiapan untuk suatu
karya atau penyegar bagi kita setelah kita bekarya. Tetapi semakin lama anda
bermeditasi, semakin anda menyadari bahwa meditasi bukanlah suatu jalan dimana
kita tidak berbuat apa-apa.
Meditasi
bukanlah sesuatu diluar karya kita, melainkan meditasi berada pada pusat karya
kita. Saya pikir meditasi dapat kita sebut sebagai 'karya kita yang
sesungguhnya'. Meditasi merupakan bentuk yang paling tinggi dari karya manusia.
Meditasi merupakan karya yang sesungguhnya karena meditasi membawa kita pada
'diri kita yang sesungguhnya'.
Minggu, 13 September 2015
Mendengarkan kata-doa
Kebanyakan
dari kita mengucapkan kata-doa/mantra di kepala, sewaktu kita mengucapkan:
Ma-ra-na-tha. Pengalaman saya mengajar orang-orang selama bertahun-tahun, saya
menemukan bahwa kebanyakan orang harus mengucapkan mantra seperti itu untuk
beberapa waktu. Tetapi kemudian, mengikuti nasihat Yohanes Kasianus untuk tetap
mengucapkan mantra - sewaktu anda pergi ketempat tidur pada malam hari, sewaktu
anda bangun tidur dipagi hari, sewaktu anda khusuk berdoa, selalu siap untuk
bermeditasi - mantra mulai berakar.
Jumat, 04 September 2015
Panggilan untuk bertumbuh
Ketika kita
duduk untuk bermeditasi setiap pagi dan malam, kita menanggapi tugas yang
diberikan kepada setiap dari kita agar wawasan dan roh kita dapat terbuka, agar
kesadaran kita dapat berkembang tanpa ada batasnya di dalam Kristus. St. Paulus
sering berbicara tentang umat Kristen yang berkembang menjadi dewasa. Panggilan
doa, panggilan bermeditasi adalah tepatnya panggilan untuk bertumbuh, untuk
meninggalkan egoisme kita dan menjadi diri kita yang sebenarnya dengan
menemukan diri kita yang bersatu dengan Allah.
Rabu, 19 Agustus 2015
Sedikit kata dalam berdoa
Idealisme dapat berbahaya bagi kita
semua. Ada banyak orang yang ingin berbicara tentang doa atau membaca buku-buku
tentang doa atau mengikuti kursus-kursus tentang doa. Tetapi St. Benardus
menyarankan pada kita untuk mengucapkan sesedikit mungkin kata waktu kita
berdoa - rahib yang ingin berdoa hanya perlu berdoa.
Sabtu, 01 Agustus 2015
Bertumbuh dalam Iman
Pewahyuan yang menakjubkan ialah kita semua dapat menemukan,
jika kita memulai perjalanan meditasi dengan penuh disiplin, bahwa roh kita
berakar pada Allah sendiri dan setiap dari kita mempunyai panggilan untuk
kehidupan kekal. Pertama-tama kita harus menemukan bahwa kodrat kita mampu
berkembang menuju keabadian dan perkembangan ini dapat terjadi jika kita
mengambil perziarahan ke dalam pusat diri kita.
Pusat diri kita adalah hati
kita dan hanya disitu, di kedalaman diri kita, kita menemukan bahwa diri kita
berakar pada Allah. Meditasi adalah jalan bagi kita untuk menemukan roh kita
sendiri dan dengan demikian kita menemukan jalan kearah persatuan, kita
mengalami segala sesuatu dalam keserasian, segala pengalaman kita dilihat dan
diluruskan sesuai dengan kehendak Allah.
Kamis, 16 Juli 2015
Doa Yesus sebagai Pusat Doa
Walter
Hilton memberikan kesaksian yang tepat bahwa tidak ada rasa antipati antar doa
kontemplatif, doa vokal dan doa liturgis. Ia melihatnya sebagai suatu
perkembangan dari segala bentuk doa-doa ini tetapi tidak dalam sebagai tahapan
dalam hidup kita dimana kita harus melewati doa liturgis atau doa vokal.
Perkembangan ini lebih dilihatnya sebagai pertumbuhan dalam hal selera dimana
seseorang melihat sesuatu sebagai sesuatu yang cocok pada saat tertentu.
Kamis, 09 Juli 2015
Semakin kuat dalam Kristus
Meditasi
dalam arti ini adalah askese (mati raga) yang total. Dan askese adalah
antidotum (obat penawar) untuk kecongkakan. Meditasi merupakan suatu jalan yang
membuat anda semakin kuat dalam Kristus. Anda menyadari bahwa kekuatan itu
datang bukan dari diri anda, tetapi datang dari yang lebih besar dari diri anda
dan yang memiliki anda. Itulah kekuatan anda. Ini merupakan misteri dari
pengalaman doa, kekuatan yang keluar dari hati anda adalah kekuatan anda,
kekuatan ini berasal dari Allah.
Kamis, 02 Juli 2015
Terbuka pada Roh
Jika
kita ingin menyadari karunia hidup kita yang sebenarnya, kita perlu melihat
panggilan kita yaitu panggilan yang sama dengan panggilan Kristus. Panggilan
kita adalah melakukan kehendak Bapa, menyembah-Nya di kedalaman diri kita,
untuk menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Dengan menyembah Dia, kita di
panggil untuk menerima cinta yang tanpa syarat. Mengucapkan mantra dengan
rendah hati dan mengucapkannya dengan setia merupakan jalan bagi kita untuk
menyembah Allah dan meletakkan hidup kita dibawah naungan-Nya.
Rabu, 24 Juni 2015
Kembali ke Pusat Diri
Panggilan
untuk bermeditasi merupakan undangan untuk tidak hidup berdasarkan pengalaman
dari tangan ke dua. Panggilan itu ditujukan pada setiap dari kita untuk
mengenal hidup rohani kita dan menemukan sendiri kekayaan dari kemampuan
manusia yang bersumber pada yang Ilahi, dalam kuasa ilahi. Itu juga merupakan
undangan untuk terbuka pada kuasa tersebut, untuk dikuatkan oleh-Nya dan untuk
masuk dalam realitas ilahi itu sendiri.
Prosesnya
sendiri sangat penting. Kita harus berhati-hati agar tidak takjub hanya pada
pesannya, hanya pada berita gembira, hanya pada gagasan-gagasan Injil. Kita
harus masuk, merasakan dan melihat. Dan meditasi adalah proses memasuki,
merasakan dan melihat. Mengucapkan mantra anda setiap hari, menyisihkan waktu untuk
meditasi, pagi dan malam, dan menempatkan kehidupan rohani anda sebagai pusat
hidup anda merupakan hal yang penting.
Itulah
apa yang dimaksud dengan meditasi – kembali ke pusat diri anda dan menemukan
pusat anda yang merupakan jalan ke pusat dari segalanya. Dan untuk itu kita
harus berhenti hidup di permukaan, kita harus masuk pada kedalaman diri kita.
( The
Heart of Creation – John Main, OSB )
sumber: www.wccm.org
Rabu, 17 Juni 2015
Berani Untuk Memulai
Anak-anak yang
berkunjung ke biara untuk bermeditasi adalah bukti yang sungguh baik dari jalan
meditasi yang alami. Mereka adalah contoh yang nyata untuk orang dewasa yang
datang. Mereka menunjukkan sifat seperti anak yang kita butuhkan untuk
menjalani perziarahan ini.
"Sesungguhnya
barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak
akan masuk ke dalamnya"
(Mrk 10:15)
Rabu, 10 Juni 2015
Tergoda untuk Menyerah
Ketika
anda mulai bermeditasi, anda mengharapkan bahwa meditasi akan membantu hidup
anda. Saya duga kebanyakan dari kita terus bermeditasi karena, dengan cara-cara
yang mungkin tidak terpikir sebelumnya, meditasi terbukti sangat praktis,
meditasi menolong kita. Ketika kita mulai bermeditasi, kita harus mengerti
tantangan apa yang akan kita hadapi bila kita terus bermeditasi. Pada saat-saat
tertentu kita tergoda untuk menyerah. Kita menjadi cemas oleh keadaan yang
absolut yang mungkin timbul, baik oleh misteri Allah sendiri, dan bahkan dengan
keadaan yang absolut dari jalan meditasi itu.
Rabu, 03 Juni 2015
Memberi Perhatian Penuh
Kita harus mengarahkan pikiran kita pada
Kerajaan Allah. Ada dua orang filsuf yang sangat
mempunyai pengaruh pada masyarakat kita akhir-akhir ini. Satu diantaranya adalah Simone Weil dan yang lainnya Fritz Schumacher.
Simone Weil berpikir bahwa apa yang paling penting yang kita dapat terima
selama hidup kita adalah apa yang dia sebut perhatian yang tidak mengarah pada
diri sendiri. Fritz Schumacher sampai pada kesimpulan yang sama dan ia
menyebutnya sebagai perhatian yang tidak mengarah pada diri sendiri, yang
dikatakan oleh Simone Weil, sebagai "perhatian", belajar untuk
memberi perhatian. Keduanya dipengaruhi oleh tradisi yang kita katakan, tradisi
doa kontemplatif, tradisi meditasi yang berasal dari bapa monastik perdana.
Ini adalah pelajaran penting yang kita
pelajari dari meditasi: untuk memberi perhatian penuh dan secara total. Kita
semua tahu dari bacaan Sabda Bahagia bahwa setiap dari kita tidak hanya harus
berubah tetapi juga harus mangalami transformasi. Kita juga mengetahui dari
bacaan surat St. Paulus bahwa kita hanya bisa di transformasi dalam
Kristus, melalui Kristus dan dengan Kristus. Jika anda ingin mengubah sesuatu
dalam hidup anda, anda mempunyai dua pilihan. Anda
berusalah untuk berubah, anda dapat berusaha mengubah hidup anda dengan usaha
kehendak anda. Saya pikir kebanyakan dari kita menemukan
dari pengalaman kita sendiri bahwa kehendak kita lemah dan tidak konstan. Ada
jalan lain yaitu jalan keterbukan penuh dari pribadi yang utuh. Itu bukan jalan
kehendak atau “intention" tetapi jalan perhatian atau “attention"
( Being On The Way – John Main, OSB )
Rabu, 27 Mei 2015
Jalan Menuju Keheningan
Apa itu meditasi? Pada intinya meditasi
adalah belajar mengucapkan kata-doa kita, mantra kita, dan kesulitan yang kita
hadapi adalah cara ini begitu sederhana sehingga kita tidak mempercayainya,
kita tidak meyakininya. Kita terus mengacu pada buku, pada komentar-komentar di
buku. Kita terus berusaha untuk mempelajari pengalaman orang lain padahal inti
meditasi adalah latihan, latihan harian untuk belajar mengucapkan kata-doa
kita, mantra kita.
Setiap pagi dan setiap malam ... seni
meditasi adalah belajar mengucapkan mantra anda dari awal sampai akhir tanpa
berhenti. Anda harus belajar, dan anda memerlukan waktu dan kesabaran; anda
harus belajar untuk mengabaikan gagasan-gagasan anda, untuk mengabaikan tilikan
(insight) tentang diri anda, atau tentang Allah atau tentang meditasi. Anda
harus belajar apa yang dikatakan oleh bapa monastik jaman dulu "seni untuk
beristirahat dalam Tuhan"
Mantra adalah jalan menuju keheningan,
yang sederhana dan penuh kepercayaan, dan seperti yang saya katakan, kita harus
belajar untuk mengucapkan mantra dari awal sampai akhir.Ketika anda mulai anda
cenderung untuk bertanya pada diri sendiri, "Apakah ini tidak hanya
membuang- buang waktu saja?", "Apakah para rahib ini berbicara
tentang sesuatu yang tidak masuk akal?" Semua yang anda dapat lakukan
ialah meneruskan meditasi dan pada akhirnya latihan itu sendiri yang akan
membuktikan dan bukan apa yang saya atau orang lain katakan. Menemukan roh anda
adalah yang membuktikan meditasi anda.
( The Door to Silence – John Main, OSB )
Rabu, 20 Mei 2015
Terbuka Pada Karunia
Kita perlu murah hati untuk membuat
seluruh hidup kita serasi dengan roh yang bersemayam di dalam hati kita.Semua
dari kita mempunyai pelanturan yang berasal dari hidup kita.Kita mempunyai
hal-hal yang membuat kita prihatin, hal-hal yang mencemaskan kita, hal-hal
dimana kita bertanggung jawab. Jadi apa yang harus kita lakukan ialah
menempatkan seluruh hidup kita agar serasi dengan pencarian ini, perziarahan
ini, yaitu perziarahan menuju hati kita sendiri. Itu merupakan sebuah
perziarahan yang menuntun kita untuk ke roh yang menyegarkan, hati yang jernih
dan roh yang menghidupkan.
Meditasi tidak berarti kita berbalik
meninggalkan hidup dan tanggung jawab kita. Malah
sebaliknya, dengan meditasi kita menjadi terbuka sepenuhnya pada karunia
kehidupan yang diberikan pada kita. Ini adalah karunia akan kehidupan kekal,
kehidupan kekal dimana kita diundang untuk terbuka pada saat kini. Kita perlu
orang yang bertanggung jawab, orang yang tanggap, untuk menanggapi karunia kehidupan
kekal.Seperti yang dikatakan Yesus kepada kita, kehidupan kekal adalah mengenal
Bapa kita yang disurga."Inilah hidup
yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang
benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus" (Yoh 17:3). Dalam meditasi kita mengesampingkan segala sesuatu yang fana agar kita
bisa memahami yang baka.
Rabu, 13 Mei 2015
Memasuki Misteri Kristus
Melalui pengalaman meditasi kita memahami bahwa setiap dari kita, artinya setiap manusia, adalah dalam hubungan yang kreatif dengan Allah melalui Kristus. Meditasi menjadi begitu penting karena sewaktu hubungan kita dengan Kristus semakin dekat, kita menyadari bahwa hubungan kita satu sama lain menjadi lebih dekat. Ketika kita menyadari hal itu sebagai pribadi, kita juga menyadarinya bahwa perkembangan pribadi kita dan perziarahan batin kita bukan saja merupakan urusan kita pribadi. Hal itu juga melibatkan tanggung jawab kita pada seluruh umat manusia.
Rabu, 06 Mei 2015
MEDITASI JALAN CINTA
Mengucapkan kata-doa merupakan tanda bahwa kita 'bebas-lepas'. Setiap kali kita mengucapkan kata-doa, kita menyangkal, kita meninggalkan segala pikiran kita, segala harapan kita, segala ketakutan kita. Dengan hilangnya segala kelekatan pada mlik kita, maka kita juga tidak melekat pada diri kita. Dengan mengucapkan kata-doa kita menjadi seperti yang dikatakan dalam Zen, "mata yang melihat tetapi tidak dapat melihat mata itu sendiri". Orang yang bermeditasi adalah orang yang melihat lurus ke depan. Pandangannya menjadi jelas karena tidak ada gambaran lain dari ego yang mengganggu cahaya murni dari Alllah yang datang dan timbul dari mata hati kita.
Selasa, 28 April 2015
TUBUH YANG DIAM
Ada nasihat yang penting lainnya bila kita belajar meditasi, kita perlu diam. Anda harus belajar untuk benar-benar diam selama meditasi. Ini artinya, jika anda duduk maka pilihlah sikap tubuh yang tidk membuat anda mengantuk, dengan punggung tegak; letakkan lengan dan tangan anda senyaman mungkin, telapak tangan bisa menghadap keatas atau ke bawah dengan menyatukan ibu jari dan jari telunjuk. Tetaplah diam selama meditasi. Godaan akan datang misalnya untuk menggaruk hidung anda atau membetulkan kerah baju atau dasi atau kaca mata atau merapihkan rambut anda.
Rabu, 15 April 2015
JALAN CINTA KASIH
Nasihat praktis dari Meditasi Kristiani adalah, dengan kesetiaan kita pada ziarah iman ini dan keterbukaan kita pada cinta yang bersemayam dalam diri kita, kita mulai memahami bahwa pekerjaan mulia dalam hidup ini adalah mengkomunikasikan cinta kasih ini, untuk membantu orang lain melihat cahaya ini. Jika kita sendiri memahami hal ini dan melihat semuanya dengan cahaya cinta kasih, kita belajar untuk hidup dengan penuh cinta kasih. Jalan meditasi merupakan jalan cinta kasih, kesederhanaan dan sukacita.
Minggu, 05 April 2015
MINGGU PASKAH 2015
WCCM Lent
Reflections 2015
Easter Sunday
Dia
dibangkitkan. Alleluia!
Hari ini kita bangun
pagi-pagi meskipun setelah berjaga malam dan berjalan menuju batu tinggi kuno
tepat di tengah-tengah Pulau Bere. Kita menunggu matahari terbit. Apakah nanti
jelas dan kita bisa melihat bola keemasan bulat mengapung di atas permukaan
horizon mengingatkan kita bahwa setiap kali matahari terbit merupakan sebuah
mukjizat untuk dilihat dan suatu kekaguman untuk dinikmati; ataukah mendung dan
cahaya menjadi lebih kuat tapi tanpa kecemerlangan – satu atau yang lain adalah
misa Paskah yang terbaik. Kita satu dengan dunia dan semua makhluknya ada di
bawah matahari yang bersinar bagi yang baik dan yang jahat.
Sabtu, 04 April 2015
SABTU MALAM PASKAH 2015
WCCM Lent
Reflections 2015
HOLY SATURDAY
Mrk 16:1-7:
Tetapi ketika
mereka melihat dari dekat, tampaklah batu yang memang sangat besar itu sudah
terguling.
Tidak ada gereja hari
ini. Kami berada di ruang keberangkatan menunggu pesawat datang untuk membawa
kami pesiar yang sudah lama kami tunggu-tunggu.
Saat berjaga malam ini
kita mengingat semua penantian manusia ribuan tahun sejak Big Bang, melalui
masyarakat primitive dan kecanduan kita akan kesejahteraan, pencerahan
bertahap, sering kambuh dalam kebiadaban dan pada akhirnya perjumpaan kita
dengan sumber keberadaan kita yang hening, penuh kasih dan tak terlihat, pada
tingkat kita sendiri dan dalam daging. Waktu runtuh ke dalam dirinya sendiri
tanpa kehilangan makna atau kejelasannya. Untuk sesaat kita melihat sekilas
perpaduan, kesatuan dan keterberkatan semua pengalaman kita. Bahkan yang
terburuk juga termasuk dan ditransformasikan. Namun memang batu itu sangat
besar.
Jumat, 03 April 2015
JUMAT AGUNG 2015
WCCM lent Reflections 2015
Good Friday
Yoh
18:1-19:42:
Maka mereka
mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada
sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum
anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya
dan menyerahkan nyawa-Nya.
Hari ini bersama Yesus
kita berjalan dari taman di mana Dia dikhianati oleh Yudas menuju pertunjukan
hukum dimana Dia disangkal oleh Petrus, ditolak oleh orang sebangsanya,
diolok-olok oleh penguasa, disiksa dan disalibkan.
Kamis, 02 April 2015
KAMIS PUTIH 2015
WCCM Lent Reflections 2015
Holy Thursday
Yoh 13:1-15:
Kemudian Ia
menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya.
Jean Vanier menyebut
pembasuhan kaki ini sebagai sakramen yang hilang. Pembasuhan ini terlihat
sangat simbolis dan itulah latar belakangnya dilakukan oleh Paus atau imam
paroki dengan kelompok yang di pilih di altar. Di pulau Bere, kita melakukannya
agak sedikit berbeda, seperti yang diajarkan oleh Jean beberapa tahun yang
lalu. Semua orang di gereja, termasuk penduduk pulau tersebut dan orang-orang
yang ikut retret, diundang untuk membentuk lingkaran kecil, masing-masing
membasuh kaki orang yang di sebelahnya. Ketika masing-masing sudah dibasuh
kakinya dan dikeringkan, dia berdoa untuk orang yang melakukan aksi kelembutan
dan intim ini.
Rabu, 01 April 2015
RABU PEKAN SUCI 2015
WCCM Lent
Reflections 2015
Wednesday of
Holy Week
Mat 26:14-25:
“di dalam
rumahmulah Aku mau merayakan Paskah
bersama-sama dengan murid-murid-Ku.”
Sebenarnya adegan hari
ini mengingatkan kita kembali akan pengkhianatan yang memalukan. Ini jelas
merupakan unsur penting atau bahkan
menjijikkan dari makna Pekan Suci yang dimaksudkan untuk kita hadapi.
Rasanya seperti
mengangkat topik yang secara sosial memalukan dalam percakapan makan malam yang
menyenangkan. Anda mengambil resiko untuk menjadi teman yang paling tidak
menyenangkan dan tidak akan pernah diundang lagi. Seperti menjatuhkan sepotong
daging dari mulut anda dan lebih baik menendangnya ke bawah meja daripada
mengambil dan memberikannya kepada teman anda.
Selasa, 31 Maret 2015
SELASA PEKAN SUCI 2015
WCCM Lent
Reflections 2015
Tuesday of
Holy Week
Yoh
13:21-33,36-38:
Pada waktu itu hari sudah malam.
Hari ini kita diminta
untuk focus pada apa yang terjadi pada perjamuan terakhir. Sebuah chiaroscuro (penggunaan kontras antara
gelap dan terang – dalam lukisan, fotografi atau film) – konfrontasi gamblang
antara gelap dan terang. Bayangan gelap dikupas.
Bayang-bayang terjadi
ketika cahaya bertemu dengan obyek yang menghalangi yang menolak untuk menjadi
– atau tidak dapat menjadi – transparan. Penolakan ini adalah ego dan Yudas
yang malang menjadi simbol universalnya. Dengan hati yang berat Yesus melihat dan
memberi tahu sahabat-sahabat-Nya bahwa Dia akan dikhianati. Dia tahu bahwa
akhir diri-Nya harus melibatkan penolakan dan pencampakan total. Mereka tidak
mengatakan ‘tidak pernah’. Mereka bertanya ‘siapa?’ Masing-masing berharap
bukan diri mereka.
Senin, 30 Maret 2015
SENIN PEKAN SUCI 2015
WCCM Lent
Reflections 2015
Monday of Holy
Week
Yoh 12-1-11:
Karena
orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada
kamu.
Beginilah cara Yesus
terang-terangan menunjukkan pada kita artinya menghambur-hamburkan minyak
berharga. Agak memalukan memang. Nilai apa yang lebih tinggi dalam system
nilai-Nya daripada memperhatikan orang miskin? Bagaimana Dia bisa menempatkan
diri-Nya dan isyarat simbolis sia-sia itu lebih tinggi dari nilai tersebut?
Minggu, 29 Maret 2015
MINGGU PALMA 2015
WCCM lent Reflections2015
Palm Sunday.
Mark
14:1-15-15:47 :
Setelah
dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala
Yesus.
Mereka yang merawat
orang yang akan meninggal mengatakan bahwa unsur paling penting untuk meninggal
dengan baik adalah makna. Dan makna berarti hubungan. Rasa memiliki, rasa
dihubungkan dengan yang lain atau dengan ke-lain-an itu sendiri.
Makna lebih dari
sekedar penjelasan. Penjelasan, dogma, menggemakan kekosongan pada saat
pertemuan tak terhindarkan dengan realitas. (Kita melakukan segala cara untuk
menghindari realitas!). Pada saat itu kita benar-benar tak berdaya dan terbuka
di hadapan pengadilan realitas. Konsep berubah menjadi kebenaran dan kita ingin
berlari darinya sejauh mungkin.
Sabtu, 28 Maret 2015
SABTU MINGGU KELIMA PRAPASKAH
WCCM Lent Reflections 2015
Saturday 5th Week Lent
Yoh 11:45-56:
Ia berangkat
dari situ ke daerah dekat padang gurun, dan di situ Ia tinggal bersama-sama
murid-murid-Nya.
Dalam instruksi di
dalam pesawat sebelum terbang anda biasanya diberitahu bahwa dalam keadaan
darurat anda harus meninggalkan segalanya bahkan sepatu anda juga. Saya
bertanya-tanya berapa orang yang akan membawa tas jinjing atau laptop atau
mengeluarkan dokumen dari tas dalam kompartemen di atas kepala mereka. Pasti
sulit dalam keadaan krisis semacam itu seperti halnya dalam meditasi harian
yang juga harus meninggalkan segalanya. Tapi yang ditinggalkan adalah hal-hal
dan pikiran-pikiran.
Jumat, 27 Maret 2015
JUMAT MINGGU KELIMA PRAPASKAH
WCCM Lent Reflections 2015
Friday 5th Week Lent
Yoh 10:31-42:
Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.
Setiap jalan hidup atau
aktifitas yang melatih kita untuk mengalihkan perhatian dari diri kita pantas
disebut spiritual. Sebaliknya ada banyak hal yang disebut ‘spiritual’ yang,
dipraktekkan dengan cara yang tidak benar, dapat membuat kita semakin terpusat
pada diri sendiri.
Kamis, 26 Maret 2015
KAMIS MINGGU KELIMA PRAPASKAH
WCCM lent Reflections 2015
Thursday 5th Week Lent
Yoh 8:51-59: “sebelum
Abraham jadi, Aku telah ada.”
Kamera digital paling
kuat di dunia sedang dirancang di Andes untuk memfoto yang tak kelihatan -
galaksi sejauh delapan miliar tahun cahaya. Rancangan tersebut merupakan sebuah
proyek untuk menemukan 'semesta gelap' energi yang tidak dapat dipahami oleh ilmu
pengetahuan. Model standar yang sudah ada yang menjelaskan kosmos secara umum
sudah dianggap tidak memadai dan tidak memuaskan.
Rabu, 25 Maret 2015
RABU MINGGU KELIMA PRAPASKAH
WCCM Lent
Reflections 2015
Wednesday 5th
Week Lent
(Feast of the Annunciation)
Lukas 1:
26-38:
Kata Maria,
“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan: jadilah padaku menurut perkataanmu
itu.”
Bagi kita umumnya, ada
adegan tertentu dalam hidup kita, yang begitu berkesan dalam imajinasi kita,
yang tidak akan pernah kita lupakan sampai kita melupakan nama kita atau pikun.
Kenangan pribadi itu selektif namun mereka mempertahankan suatu kebenaran yang
dirasakan pada saat-saat istimewa, baik saat-saat tersebut ditandai dengan
penderitaan ataupun sukacita. Dalam perspektif waktu yang panjang, karena
dampak emosional langsung telah memudar namun masih menyimpan cahaya kebenaran
dan misteri, maka tidak menjadi soal apakah pengalaman tersebut menggembirakan
atau menyedihkan, kehilangan atau penemuan, rasa sakit atau kebahagiaan.
Selasa, 24 Maret 2015
SELASA MINGGU KELIMA PRAPASKAH
WCCM Lent
Reflections 2015
Tuesday 4th
Week Lent
Yoh
8:21-30: “Aku bukan milik dari dunia ini.”
Tergantung pada apa
yang kita maksud dengan ‘milik dari’, tapi mungkin tidak seorang pun yang
merasa benar-benar milik dari dunia ini meskipun kita melekat padanya,
membuatnya melayani kita dan berusaha untuk membuat mereka menerima kita.
Senin, 23 Maret 2015
SENIN MINGGU KELIMA PRAPASKAH
WCCM Lent
Reflections 2015
Monday 5th Week Lent
Yoh 8:1-11:
“Barangsiapa
di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada
perempuan itu.”
Kebijaksanaan Salomo
begitu jelas dan tak terbantahkan ketika seseorang telah memiliki kejelasan dan
keberanian untuk mengungkapkannya.
Kejelasan tumbuh dengan
semangat penerimaan dan pemurnian pikiran. Kita tidak dapat membuat konsep
kejelasan ini lebih dari yang dapat kita lihat pada layar yang tembus sempurna.
Kita melihat melalui layar tersebut. ‘Visi Allah’ adalah sederhana melihat
bukan memandangi. Dengan visi yang adalah buah dari hati yang murni, kita dapat
melihat dengan jelas melalui semua ilusi dan penipuan diri, semua permainan
yang dilakukan oleh ego.
Minggu, 22 Maret 2015
MINGGU KELIMA PRAPASKAH
WCCM lent Reflections2015
Sunday 5th Week Lent
Yoh 12: 20-33:
“..sebab untuk
itulah Aku datang ke dalam saat ini.”
Pikiran manusia bisa
sangat reaktif. Kita tidak mendapat apa yang kita inginkan dan kita marah,
mengeluh atau menyerang apa saja yang dapat kita salahkan karena kekecewaan
kita. Sungguh menakjubkan melihat kita dapat begitu kejam dan tidak masuk akal
bahkan oleh karena hal-hal kecil ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan
kita. Pada saat-saat seperti itu kita membenamkan diri lebih dalam ke dalam
pikiran-pikiran negative dan kemarahan meskipun dengan demikian kita menambah
rasa sakit kita sendiri dan melebarkan jarak antara kita dengan sesama.
Sabtu, 21 Maret 2015
SABTU MINGGU KEEMPAT PRAPASKAH
Saturday 4th
Week Lent
Yoh 7:40-53:
“Maka
timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia.”
Untuk menimbulkan
masalah, anda hanya perlu jujur. Tapi ada jenis masalah lain jika anda tidak
jujur. Anda harus memutuskan untuk menjadi pembuat masalah macam apa. Mungkin banyak orang ingin menghindar untuk
menjadi pembuat masalah karena mereka takut dicambuk; tapi pada akhirnya kita
semua harus memutuskan. Apakah kita akan mengatakan kebenaran, menghidupi
kebenaran atau menyembunyikannya di balik omong kosong dan setengah kebenaran?
Jumat, 20 Maret 2015
JUMAT MINGGU KEEMPAT PRAPASKAH
WCCM Lent
Reflections 2015
Friday 4th Week Lent
Yoh 7:
1-2,10,25-30:
"Yesus berjalan keliling Galilea"
Yesus berjalan dan
berkhotbah dan, tentu saja, melaksanakan apa yang Dia katakan. Dia tidak
menerbitkan buku atau melakukan interview atau memeriksa dengan penasihat
PR-Nya atau bahkan menulis refleksi. Kita tidak tahu apakah Dia mempunyai
jadwal atau membuat janji temu. Rasanya Dia hadir dimanapun Dia berada dan
melihat kedalaman dimensi, keabadian, jelas hadir dalam setiap pribadi dan
setiap peristiwa. Dia seorang yang spontan tapi tidak mengikuti arus. Dia terus
menerus bertemu dengan realitas dan realitas juga selalu bergegas untuk bertemu
dengan-Nya. Oleh karena realitas yang
mereka pancarkan, orang-orang itu sangatlah menarik, meskipun sering juga
menakutkan ketika kita terlalu dekat dengan mereka.
Kamis, 19 Maret 2015
KAMIS MINGGU KEEMPAT PRAPASKAH
WCCM lent Reflections 2015
Thursday 4th Week Lent
Luk 2:41-51:
“Mengapa kamu
mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?
Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka..."
Suatu siang saya
bersepeda dengan anak angkat saya. Dia enggan mengakhiri perjalanan dan ngebut
duluan sekitar tikungan jalan. Ketika saya berbelok, dia sudah menghilang. Kemudian diikuti oleh setengah jam terburuk dalam
hidup saya. Masing-masing sirine ambulan atau mobil polisi membuat saya takut
dan saya melihat yang terburuk dalam setiap orang yang lewat. Saya berusaha
mengendalikan rasa takut saya tapi tidak bisa hilang. Akhirnya dia muncul
dengan senyuman lebar dan bertanya saya darimana saja dan mengapa saya
membuatnya menunggu. Saya merasa amat sangat lega sehingga saya hanya
berpura-pura marah.
Rabu, 18 Maret 2015
RABU MINGGU KEEMPAT PRAPASKAH
WCCM Lent
Reflections 2015
Wednesday 4th
Week Lent
Yoh 5:17-30:
“Aku tidak
menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”
Sahabat adalah orang
yang ada bagi kita saat kita membutuhkan
mereka. Seringkali kita tidak tahu siapa teman sejati kita di antara
orang-orang yang kita kenal sampai suatu situasi membuktikannya. Orang yang
kita kira dapat kita andalkan tidak bisa hadir atau duduk bersama saat kita
membutuhkan orang untuk mendampingi kita. Sedangkan yang lain, yang tidak kita
hargai sebelumnya, justru menunjukkan kedalaman kasih dan dukungan yang tak
terduga.
Selasa, 17 Maret 2015
SELASA MINGGU KEEMPAT PRAPASKAH
WCCM Lent Reflections 2015
Tuesday 4th Week Lent
Yoh 5:1-16:
“Bangunlah,
angkatlah tilammu dan berjalanlah.”
Orang yang disembuhkan
dalam kisah ini mengeluh karena tak seorangpun membantunya untuk masuk ke kolam
ajaib saat seorang malaikat menggoncangkan air tersebut. Dia sudah menunggu di
sana selama tiga puluh delapan tahun: selama bangsa Israel mengembara di padang
gurun, menurut kitab Ulangan.
Senin, 16 Maret 2015
SENIN MINGGU KEEMPAT PRAPASKAH
WCCM Lent Reflections 2015
Monday 4th Week Lent
Yoh 4: 43-54:
“Jika kamu
tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.”
Sepertinya kata-kata
yang diucapkan Yesus kepada orang yang datang kepada-Nya dan meminta-Nya untuk
datang dan menyelamatkan anaknya yang sekarat terdengar kasar. Yesus kemudian
memberitahu orang itu bahwa anaknya akan hidup dan orang itu kembali ke rumah mendapati
anaknya sudah sembuh seketika. Sihir atau iman? Inilah pertanyaan yang
mengungkapkan dinamika kisah ini dan seluruh Injil.
Minggu, 15 Maret 2015
MINGGU KEEMPAT PRAPASKAH
WCCM lent Reflections2015
Sunday 4th Week Lent
Yoh 3:14-21:
“.. melakukan
yang benar, ia datang kepada terang.”
Berita televisi
akhir-akhir ini menayangkan seorang mantan bankir diwawancarai oleh seorang
reporter yang mengikutinya menyusuri jalan dan mengulangi pertanyaan yang sama
tentang korupsi dan menerima tanggapan yang sama, ‘no comment’. Dalam adegan
tersebut ada sesuatu yang sangat mengganggu dan mencolok. Invasi privasi umum
dan mempermalukan. Tuntutan kebenaran yang mendesak dan menolak untuk bicara
yang mengatakan lebih dari kata-kata.
Langganan:
Postingan (Atom)