Saturday 4th
Week Lent
Yoh 7:40-53:
“Maka
timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia.”
Untuk menimbulkan
masalah, anda hanya perlu jujur. Tapi ada jenis masalah lain jika anda tidak
jujur. Anda harus memutuskan untuk menjadi pembuat masalah macam apa. Mungkin banyak orang ingin menghindar untuk
menjadi pembuat masalah karena mereka takut dicambuk; tapi pada akhirnya kita
semua harus memutuskan. Apakah kita akan mengatakan kebenaran, menghidupi
kebenaran atau menyembunyikannya di balik omong kosong dan setengah kebenaran?
Masalah berarti konflik
dan konflik berarti pertentangan. Pertentangan seringkali berarti kekerasan.
Kesadaran tingkat tinggi dapat mencegah munculnya rangkaian kejadian tersebut
dan memampukan kita untuk membuat keputusan yang tepat untuk menjadi jujur meskipun
resikonya tinggi. Kebenaran akan membebaskan anda. Ketika para meditator
mengalami pembebasan secara bertahap dari rasa takut dan rasa disingkirkan,
mereka lebih siap untuk mengungkapkan secara terbuka apa yang sebenarnya mereka
maksudkan. Dan mereka akan berpihak pada orang yang membutuhkan daripada
orang-orang yang sepertinya akan memenangkan pertentangan tersebut.
Pertama-tama rasanya
tidak nyaman, seperti keluar dari kehangatan rumah di musim dingin. Anda bisa
saja memakai jaket tebal tapi rasa dingin tetap menjalar masuk melalui
celah-celahnya atau membuat gigi anda gemerutuk saat anda berjalan terengah
dengan mulut terbuka. Tapi tak lama kemudian, jalan-jalan anda di tengah cuaca
dingin itu akan menghasilkan kehangatan dan rasa dingin itu sendiri akan
menjadi pemicu. Anda bersahabat dengan musim dingin dan anda terkejut oleh
ketangguhan anda sendiri.
Dalam misteri paradoks
realitas, sering terjadi pertentangan itu dibutuhkan untuk menciptakan
kesembuhan dan persatuan yang lebih kuat. Kita memecah roti untuk berbagi dan
disatukan. Misterinya adalah tentang perpisahan, yang kita perlukan untuk
mengenal diri kita sendiri sebelum kita dapat memberikan diri kepada orang
lain, kepada Allah. Kita mengetahui hal ini karena kita seperti Allah dan Allah
mengetahuinya seperti hari-hari mendatang akan mengingatkan kita.
Salam kasih
Laurence Freeman OSB
Diterjemahkan: Sisca
Indrawati H – WCCM Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar