WCCM Lent Reflections 2015
Wednesday 2nd week Lent
Matius 20:17-28:
“Anak Manusia
datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan
nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Sungguh mengagumkan
bagaimana gereja dapat mengulang kata-kata Yesus tersebut (baca keseluruhan
Injil hari ini dan pengubahan total system kekuasaan sosialnya) dari posisi
hirarki dan priviledge (hak istimewa). Satu-satunya hal yang membebaskan gereja
adalah hadirnya orang-orang dalam system tersebut (rahib tidak termasuk) yang
sungguh-sungguh menyadari ketidakkonsistenan ini. Siapa yang bisa menyalahkan
orang yang meninggalkan lembaga tersebut? Lebih daripada memuji orang yang
tetap tinggal di dalamnya dan mendengar, sungguh-sungguh mendengar, sabda Sang
Guru dan menderita disonansi kognitif (stress mental yang diderita oleh orang
yang memegang dua keyakinan yang bertentangan).
Saya merekomendasikan
anda mendengarkan Podcast Bulanan WCCM bulan ini. Lewati ceramah saya dan masuk
ke wawancara Leonardo dengan teman saya dan sesama peziarah Anne McDonnell.
Anne bercerita tentang penyakitnya yang mematikan dan pengalamannya tentang
saat kini dan kehadiran yang muncul ketika kita memasuki saat kini. Pusat
meditasi Kristianinya dekat Norwich, Inggris (Nogg’s Barn). Tempat yang tidak bisa
di Google di planet ini, tempat kebenaran tersebut dihidupi. Saya sangat
menyukai wawancara tersebut – dan saya belajar – dari pembicaraan Anne tentang
‘tanda-tanda keabadian dalam meditasi’ yang (bisa dimengerti) dia rasa ‘sulit
untuk dikatakan’. Kata-katanya mengajar tanpa kesadaran diri Sang Guru.
Semangat pelayanan dan
kerendahan hati sejati, yang merupakan inti moral mistik Injil, harus terhubung
dengan pengetahuan/pengenalan akan kefanaan. Jika anda belum menemukan aspek
kefanaan ini dalam Masa Prapaskah, saya harap anda segera menemukannya.
Salam kasih
Laurence Freeman OSB
Diterjemahkan : Sisca
Indrawati H – WCCM Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar