Matius
23:1-12:
“..sebab itu
turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi
janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya
tetapi tidak melakukannya.”
Bacalah perikop Injil
secara keseluruhan untuk mendapat kisah selengkapnya tentang kritik pedas Yesus
menyerang ‘orang Farisi’ – artinya Farisi Muslim, Farisi Hindu, Farisi Israel,
Farisi sekular dan tidak sedikit orang Farisi Kristen. Tidak banyak orang dapat
lolos dari pemaparan dan kecaman kemunafikan dan eksploitasi ini. Dan seperti
yang akan kita lihat dalam Pekan Suci, Yesus juga tidak dapat lolos darinya.
Tapi kita percaya kepada-Nya, karena sengsara dan transendensi setelahnya, dan
karena Dia berbicara dari kelekatan penuh kasih-Nya akan kebenaran yang
merupakan satu-satunya kelekatan yang membebaskan kita.
Agama itu sendiri
diletakkan telanjang di sini, bukan hanya satu denominasi. Korupsi yang terbaik
adalah yang terburuk dan layak untuk dipaparkan dan dikecam tingkat tinggi.
Yesus kemudian mengambil kesimpulan logis: tetapi kamu, janganlah kamu disebut
Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Masuklah Luther
dan, tak lama kemudian, Konsili Vatikan Kedua dan kemudian Paus Fransiskus. Masuk
juga bayang-bayang Kekristenan besar, anti-Kristus (anti-Krishna, anti-Musa,
anti-Muhammad, anti-segala sesuatu yang otentik). Anda semua adalah saudara –
bagaimana kita bisa mengkotak-kotakkan idealisme yang tidak sederhana tersebut
dengan kebutuhan akan hirarki dan keistimewaan berkedok pelayanan dan
kerendahan hati? Gampang: saudara laki lebih tua dan saudara perempuan lebih
rendah (older brother and inferior sisters).
Yesus secara radikal
begitu mengganggu. Bagaimana kita dapat menjinakkan Dia, bagaimana gereja dapat
memelintir kabar mengganggu yang disebut kabar ‘gembira’ yang menjungkir
balikkan dunia yang sudah kita kenal –
dan pikiran kita saat kita menggunakannya? Gampang juga. Ciptakan system yang
ada label kebenaran tapi tidak dengan sentuhan kebenaran yang menyembuhkan.
Kemudian dewakan system tersebut.
Bagaimana kita dapat
menolak kecenderungan untuk melawan yang revolusioner ini? Jika anda belum
tahu, mari kita berdoa Masa Prapaskah ini akan mengajar anda.
Salam kasih,
Laurence Freeman OSB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar