Inilah kata-kata Yesus dalam Injil Matius:
“Setiap orang yang mau
mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa
gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah
yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? (Mat 16: 24-26)
Yesus mencapai misinya dengan peninggalan diri total, dengan
menyerahkan hidupnya pada Bapa: “Bukan kehendakku tetapi kehendakMu yang
terjadi.” Inilah tepatnya tujuan semua
meditasi: untuk kehilangan nyawa kita,
untuk kehilangan diri kita, dan menjadi sepenuhnya terserap dalam Allah melalui
kesadaran manusia Yesus.
Belajar mengucapkan mantra terus menerus, tanpa henti, adalah jalan
dalam doa untuk meninggalkan diri, untuk meletakkan hidup kita supaya terserap
dalam misteri Allah tanpa batas. Meditasi membawa kita ke dalam hidup Allah. Inilah
pintu untuk masuk ke dalam keilahian melalui Yesus.
Melalui Yesus, kita menjadi satu dengan Allah. Melalui Dia, kita
benar-benar melampaui diri kita, meninggalkan keseluruhan diri kita, dan
menjadi ciptaan baru dalam Dia.
John
Main OSB, The Hunger for Depth and
Meaning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar