Laurence Freeman, OSB.
Satu praksis Prapaskah yang
lain, tentu saja gaya hidup Injil, adalah sedekah. Sedekah biasanya
dihubungkan dengan memberi uang untuk alasan kebaikan tetapi itu hanya
sebagian dari arti sebenarnya. Seperti yang digambarkan oleh Yesus
dengan reaksinya atas seorang janda miskin yang memberikan dua peser ke
dalam peti persembahan di Bait Allah – dia memberi lebih dari orang kaya
karena dia memberi dengan lebih murah hati daripada mereka – (bdk
Luk21:3) arti spiritual dari memberi tidak diwujudkan dengan jumlah nol.
Memberi dalam jumlah sedikit bisa berarti memberikan segalanya secara
spiritual.
Kita bisa jadi memberi untuk membuat diri
kita merasa lebih baik atau kelihatan baik. Atau kita bisa memberi
karena kebutuhan orang lain telah menyentuh kita begitu kuat sehingga
ego kita hanyut oleh gelombang kasih. Atau karena suatu penglihatan
telah merasuki cara kita berpikir dan menginspirasi kita untuk ikut
terlibat di dalamnya. Memberi itu secara relative memang mudah. Namun,
jarang kita mencapai puncak keindahan memberi tanpa memperhitungkan
akibatnya, dimana kita benar-benar memberikan diri kita lewat pemberian
tersebut.
Jika keadaannya memang tepat, kita dapat
memberi dengan mudah. Tetapi melepaskan pemberian itu lebih sulit. Kita
mungkin lekat pada syarat-syarat atau tuntutan-tuntutan atas pemberian
tersebut sehingga secara psikologis mencegah kita untuk meninggalkan
kepemilikan kita selamanya. Terkadang orang datang untuk melamar menjadi
anggota suatu komunitas dan memberi tahu anda betapa banyak bakat dan
pengalaman luar biasa yang harus mereka sumbangkan sehingga membuat
komunitas itu berterima kasih dan layak atas pemberian mereka.
Sedekah
sesungguhnya lebih dari sekedar uang. Sedekah juga berarti pemberian
waktu, atau perhatian, membagikan karunia kita atau hanya sekedar
berbagi perjuangan atau penderitaan yang dialami orang lain. Memberi dan
melepaskan berarti masuk dalam jalur cepat kehidupan spiritual. Diam
adalah jalan untuk masuk ke jalur tersebut – diam yang adalah titik
pemusatan energy – dan kemiskinan roh adalah kekuatan untuk melepas
kepemilikan.
(apm)
(Diterjemahkan oleh : Fransisca Hadiprodjo; re edit alex - wccm yk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar