Kita harus puas dengan hanya mengucapkan mantra
kita. Lupakan segala pikiran untuk melihat kemajuan meditasi anda, lupakan harapan akan
mendapat pencerahan, lupakan segala perhatian pada diri anda dan ucapkan mantra anda. Ini
adalah kebebasan roh. Saya pikir setiap orang tahu bahwa dikedalaman hatinya, kita memiliki
panggilan untuk menjadi manusia yang merdeka, dan kita mempunyai kemampuan untuk menjadi manusia
yang merdeka, dan semua dari kita mengetahui bahwa kita tidak dapat menjalankan
hidup kita secara utuh kalau kita terjebak pada segala macam urusan kecil yang tidak penting,
jika kita disibukkan oleh hal hal yang bersifat sementara.
Ketika kita mendengar kata merdeka, kita
cenderung berpikir tentang kebebasan untuk bertindak apa yang kita inginkan. Tentu ini
merupakan salah satu bagian dari segala kehidupan. Tetapi kebebasan dalam roh seperti yang dikatakan
dalam Perjanjian Baru bukanlah kebebasan untuk bertindak (to do). Tetapi sesungguhnya kebebasan untuk menampilkan diri (to be), menjadi diri kita apa adanya, menjadi utuh: semua
kemampuan yang ada dalam diri kita menjadi satu dan utuh dalam keselarasan.
Kita harus hati-hati agar kita tidak terperangkap
dalam gagasan tentang meditasi, dalam pengertian teoritis. Teori, yang kita kenal
melalui latihan meditasi kita, yang kita temukan di dalam hati kita sendiri akan membuat kita takjub,
tetapi kita harus menemukannya sendiri. Inilah sebabnya latihan harian begitu penting. Kita
harus belajar untuk bermeditasi secara serius, untuk mengenali bahwa Roh Allah yang menciptakan alam
semesta tinggal di hati kita dan, dalam keheningan, mengasihi kita semua, dan kita harus
memasuki hati kita untuk menemukan Roh Allah di dalam roh kita sendiri.
(The Door to Silence - John Main, OSB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar