Kita
cenderung berpikir bahwa waktu bermeditasi kita tidak berbuat apa-apa. Saya
pikir banyak orang juga berpikir bahwa meditasi merupakan persiapan untuk suatu
karya atau penyegar bagi kita setelah kita bekarya. Tetapi semakin lama anda
bermeditasi, semakin anda menyadari bahwa meditasi bukanlah suatu jalan dimana
kita tidak berbuat apa-apa.
Meditasi
bukanlah sesuatu diluar karya kita, melainkan meditasi berada pada pusat karya
kita. Saya pikir meditasi dapat kita sebut sebagai 'karya kita yang
sesungguhnya'. Meditasi merupakan bentuk yang paling tinggi dari karya manusia.
Meditasi merupakan karya yang sesungguhnya karena meditasi membawa kita pada
'diri kita yang sesungguhnya'.
Orang yang mengikuti jalan ini tidak menolak
apapun. Kita tidak menolak apapun dari diri pribadi kita dan kita menemukan
diri kita terintegrasi, semua yang bisa kita lakukan, semua talenta kita menjadi
satu dalam keserasian dengan dan dalam sumber dari diri kita.
Hal yang
sulit bagi kita adalah untuk menjadi tenang dan belajar untuk mengucapkan
mantra dengan penuh iman, dan setiap dari kita harus memperlajarinya sendiri,
tetapi anda harus memahami bahwa tujuan dari mengucapkan mantra ialah untuk
membawa kita untuk bertemu dengan diri kita sendiri dan kemudian berjalan
melampaui diri kita untuk bertemu dengan Allah.
Kita harus
memahami bahwa kita bukanlah kepunyaan kita sendiri, bahwa kita adalah kepunyaan
Allah dan karena itu kita tidak dapat memiliki diri kita sendiri. Kita hanya
mencari jalan untuk hadir, hadir dihadapan Allah. Perhatikan pesan yang
disampaikan dalam surat St. Paulus kepada jemaat di Korintus.
"Tidak
tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh
Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu
sendiri?" (1 Kor 6:19)
( Being On
The Way – John Main, OSB )
sumber: www.wccm.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar