Jika
kita ingin menyadari karunia hidup kita yang sebenarnya, kita perlu melihat
panggilan kita yaitu panggilan yang sama dengan panggilan Kristus. Panggilan
kita adalah melakukan kehendak Bapa, menyembah-Nya di kedalaman diri kita,
untuk menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Dengan menyembah Dia, kita di
panggil untuk menerima cinta yang tanpa syarat. Mengucapkan mantra dengan
rendah hati dan mengucapkannya dengan setia merupakan jalan bagi kita untuk
menyembah Allah dan meletakkan hidup kita dibawah naungan-Nya.
Kitab
Suci selalu mengingatkan kita pada komitmen yang sederhana dan jelas dan juga
mengingatkan seberapa jauh komitmen ini telah beralih karena rekayasa pikiran
dan bahasa yang kita gunakan. Ketika kita belajar untuk menjadi sederhana, maka
kita masuk dalam ranah tanpa syarat, yaitu komitmen yang tanpa syarat pada
cinta kasih Allah yang tanpa syarat. Menjadi
sederhana adalah berusaha mirip dengan Kristus, tanpa ragu-ragu mengatakan
“ya" pada Allah. Meditasi adalah keterbukaan yang penuh terhadap Roh,
dengan demikian dalam seluruh hidup, kita menyatakan “ya" pada Allah,
mengatakan itu dengan suatu komitmen, dengan kemurahan hati yang tanpa syarat.
Dalam
Tuhan kita mengetahui bahwa kita dapat mencinta dan dicintai. Ini merupakan
realitas penting yang ingin diwartakan oleh Yesus, untuk dikomunikasikan, untuk
dihidupi dan dinyatakan. Hal itu dinyatakan dalam hati kita jika hanya kita
terbuka pada Roh. Keterbukaan ini yang kita lakukan waktu kita bermeditasi. Melalui
cinta ini dan dengan cinta ini kita dapat memahami dengan benar diri kita
sendiri dan seluruh ciptaan. Bila kita tidak berakar dalam cinta, maka apa yang
kita lihat merupakan bayangan dan kita tidak akan pernah dapat berkomunikasi
dengan mereka karena mereka adalah sesuatu yang tidak nyata.
Meditasi
merupakan undangan untuk masuk dalam diri anda, ke dalam hati anda, ke dalam
pusat diri anda. Apa yang dikatakan dalam kearifan kuno bahwa melalui
pengalaman dan wawasan yang mendalam, kita dapat hidup dalam keserasian. Ini
lah yang mau dibimbing selama meditasi, untuk memahami dari pengalaman kita
sendiri tentang Allah.
(
The Way of Unknowing – John Main, OSB)
sumber : www.wccm.org
sumber : www.wccm.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar