Kita harus mengarahkan pikiran kita pada
Kerajaan Allah. Ada dua orang filsuf yang sangat
mempunyai pengaruh pada masyarakat kita akhir-akhir ini. Satu diantaranya adalah Simone Weil dan yang lainnya Fritz Schumacher.
Simone Weil berpikir bahwa apa yang paling penting yang kita dapat terima
selama hidup kita adalah apa yang dia sebut perhatian yang tidak mengarah pada
diri sendiri. Fritz Schumacher sampai pada kesimpulan yang sama dan ia
menyebutnya sebagai perhatian yang tidak mengarah pada diri sendiri, yang
dikatakan oleh Simone Weil, sebagai "perhatian", belajar untuk
memberi perhatian. Keduanya dipengaruhi oleh tradisi yang kita katakan, tradisi
doa kontemplatif, tradisi meditasi yang berasal dari bapa monastik perdana.
Ini adalah pelajaran penting yang kita
pelajari dari meditasi: untuk memberi perhatian penuh dan secara total. Kita
semua tahu dari bacaan Sabda Bahagia bahwa setiap dari kita tidak hanya harus
berubah tetapi juga harus mangalami transformasi. Kita juga mengetahui dari
bacaan surat St. Paulus bahwa kita hanya bisa di transformasi dalam
Kristus, melalui Kristus dan dengan Kristus. Jika anda ingin mengubah sesuatu
dalam hidup anda, anda mempunyai dua pilihan. Anda
berusalah untuk berubah, anda dapat berusaha mengubah hidup anda dengan usaha
kehendak anda. Saya pikir kebanyakan dari kita menemukan
dari pengalaman kita sendiri bahwa kehendak kita lemah dan tidak konstan. Ada
jalan lain yaitu jalan keterbukan penuh dari pribadi yang utuh. Itu bukan jalan
kehendak atau “intention" tetapi jalan perhatian atau “attention"
( Being On The Way – John Main, OSB )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar