WCCM Lent
Reflections 2015
HOLY SATURDAY
Mrk 16:1-7:
Tetapi ketika
mereka melihat dari dekat, tampaklah batu yang memang sangat besar itu sudah
terguling.
Tidak ada gereja hari
ini. Kami berada di ruang keberangkatan menunggu pesawat datang untuk membawa
kami pesiar yang sudah lama kami tunggu-tunggu.
Saat berjaga malam ini
kita mengingat semua penantian manusia ribuan tahun sejak Big Bang, melalui
masyarakat primitive dan kecanduan kita akan kesejahteraan, pencerahan
bertahap, sering kambuh dalam kebiadaban dan pada akhirnya perjumpaan kita
dengan sumber keberadaan kita yang hening, penuh kasih dan tak terlihat, pada
tingkat kita sendiri dan dalam daging. Waktu runtuh ke dalam dirinya sendiri
tanpa kehilangan makna atau kejelasannya. Untuk sesaat kita melihat sekilas
perpaduan, kesatuan dan keterberkatan semua pengalaman kita. Bahkan yang
terburuk juga termasuk dan ditransformasikan. Namun memang batu itu sangat
besar.
Mereka mengatakan bahwa
dalam versi pertama Injil Markus, Dia tidak memasukkan Kebangkitan. Setiap
orang tahu tentang apa semua itu dan sangat sulit untuk menjelaskan tentang
Kebangkitan dengan kata-kata. Ketika Injil-Injil memang menceritakan Kebangkitan,
maka kisah itu lebih tentang bagaimana orang-orang mengalaminya daripada apa
yang dapat ditangkap oleh CCTV jika saat itu sudah ada. Dengan intens,
detil-detil nyata disampaikan secara lisan selama beberapa dekade sebelum
dituliskan, bersinar dengan sebuah makna dan kuasa melebihi yang tampaknya.
Yang biasa diubah rupa oleh yang nyata. Makna dan tujuan keberadaan manusia
mengungkapkan dirinya pada tingkat yang lebih dalam daripada pikiran dan
menunjukkannya pada tingkat di mana sumber kasih, kreatif dan kasih penebusan
itu sendiri ada.
Bagian dari diri kita
berkata – dan itu tidak apa-apa – sangat menarik tapi, jangan bercanda, tidak
mungkin itu nyata. Dewasalah dan jadi nyata. Itu hanya mitos yang indah. Tapi
jika kita menyangkal kebenarannya, kita menjadi tidak jujur pada bagian diri
kita yang dibangkitkan dan terus diterangi selama beberapa dekade hidup kita
dengan berita ini. Inilah bagian diri kita yang menggapai melampaui diri kita
sendiri dan melampaui bintang-bintang.
Salam Kasih
Laurence Freeman OSB
Diterjemahkan: Sisca
Indrawati H – WCCM Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar